You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
S<br />
B<br />
A<br />
Gambar 2.2 Diagram Venn untuk<br />
Himpunan Bagian<br />
Perlu untuk diketahui bahwa:<br />
a) Suatu himpunan merupakan himpunan bagian dari himpunan itu sendiri.<br />
Jika terdapat suatu himpunan L, maka berlaku L ⊆ L.<br />
b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari suatu himpunan.<br />
Jika terdapat himpunan kosong dan himpunan M, maka berlaku Ø ⊆ M.<br />
2.6. Kesamaan himpunan<br />
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika A adalah himpunan<br />
bagian B dan B merupakan himpunan bagian A. Dengan menggunakan lambang<br />
matematika kita dapat menulisnya dalam bentuk A = B A ⊆ B dan B ⊆ A.<br />
Contoh 2.7<br />
L = { x | x bilangan prima, x < 5} dan M = { x | x 2 – 5x + 6 = 0 }<br />
Agar lebih jelas, tulis kedua himpunan tersebut diatas dalam bentuk enumerasi.<br />
L = { 2,3}<br />
M = { 2,3}<br />
Jadi L = M<br />
Contoh 2.8<br />
A = { 2 }<br />
B = { x | x 2 = 4 }<br />
Karena B = { -2 , 2 }<br />
Maka A ≠ B.<br />
2.7. Ekivalensi himpunan<br />
Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal A =<br />
kardinal B. Dalam bentuk lambang matematika dapat ditulis menjadi A ~ B |A| = |B|<br />
Contoh 2.9<br />
Jika A = { x | x = P , 1 x 5} dan B = { Ani, Ali, Badu, Hasan, Wati }<br />
Karena |A| = |B|, maka A ~ B .<br />
2.8. Himpunan saling lepas<br />
Himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak mempunyai anggota yang<br />
sama. Dalam bentuk lambang dapat ditulis dengan A//B. Jika digambarkan dengan<br />
diagram Venn maka bentuknya seperti gambar berikut.<br />
24