You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Sebagai contoh f(x) = x 3 adalah suatu fungsi yang mempunyai daerah definisi<br />
untuk semua x ril dan untuk setiap daerah definisi menghasilkan satu daerah<br />
nilai. Sehingga dikatakan bahwa f(x) = x 3 adalah fungsi satu ke satu. Contoh<br />
lainnya, f(x) = x 2 adalah suatu fungsi yang mempunyai daerah definisi untuk<br />
semua x ril. Akan tetapi setiap satu daerah nilai dihasilkan oleh lebih dari satu<br />
daerah nilai (dalam hal ini dua). Sehingga f(x) = x 2 bukan fungsi satu ke satu.<br />
3.2.6 Fungsi invers<br />
Misal terdapat suatu fungsi f. Selanjutnya f dikatakan mempunyai invers jika dan<br />
hanya jika terdapat suatu fungsi g sedemikian rupa sehingga,<br />
i) daerah definisi fungsi g merupakan daerah nilai fingsi f<br />
ii) pada semua daerah definisi f dan semua daerah nilai g berlaku :<br />
f(x) y g(y) x ( . )<br />
Pernyataan diatas menunjukkan bahwa g adalah invers dari f dan ditulis,<br />
g f a au x f (y) ( . )<br />
Contoh 3.27<br />
Tentukan invers dari persamaan : y = x 3 + 2<br />
Penyelesaian : y = x 3 + 2 x 3 = y – 2 x = ( y–2 ) 1/3<br />
f (y) (y )<br />
f (x) (x )<br />
Soal-soal<br />
Tentukan invers fungsi-fungsi berikut & gambarkan grafik f(x) dan f -1 (x) !<br />
1. y = 3x – 2 3. y = 4 – x 3 x 4<br />
5. y =<br />
x 4<br />
2. y = -3(x+5) 4. y = (7 – x) 5 6. y =<br />
51<br />
2x<br />
3.2.7 Fungsi transenden<br />
3.2.7.1 Fungsi eksponen<br />
Misal terdapat bilangan a>0. Selanjutnya fungsi f yang didefinisikan<br />
sebagai f(x) = a x disebut fungsi eksponen dengan basis a. Sifat-sifat a x<br />
dapat dijelaskan sebagai berikut :<br />
i) a x > 0 untuk semua harga x dan daerah nilai dari a x adalah semua<br />
bilangan positif.<br />
ii) Titik potong dengan sumbu y adalah y = 1<br />
iii) Tidak ada titik potong dengan sumbu x<br />
iv) Sumbu x adalah asimtot datar dari a x<br />
a a un u a<br />
v) i a rdapa x ,<br />
( . )<br />
a a un u<br />
x<br />
3<br />
3<br />
3<br />
8<br />
Dapat dijelaskan bahwa bila a > 1 maka grafik a x akan menanjak pada<br />
arah kanan (Gambar 3.15a). Sedangkan bila a < 1maka grafiknya akan<br />
menurun kearah sebelah kanan (Gambar 3.15b).