30.01.2015 Views

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pasal 902<br />

Suami atau isteri yang mempunyai anak dari perkawinan yang terdahulu, dan melakukan<br />

perkawinan kedua atau berikutnya, tidak boleh memberikan dengan wasiat kepada suami atau<br />

isterii yang kemudian hak milik atas sejumlah barang yang lebih daripada apa yang menurut<br />

Bab 12 buku ini diberikan kepada orang yang tersebut terakhir.<br />

Bila yang dihibahwasiatkan kepada isteri atau suami yang kemudian itu bukan suatu hak milik<br />

atas harta peninggalannya, melainkan hanya hak pakai hasil saja, maka bolehlah hak pakai hasil<br />

ini meliputi separuh dan hartanya atau Iebih besar dan itu, asal harga taksirannya tidak<br />

melampaui batas-batas termaksud dalam alinea yang lalu, dan segala sesuatunya tidak<br />

mengurangi apa yang ditentukan dalam Pasal 918.<br />

Bila dengan surat wasiat itu hak milik dan hak pakai hasil kedua-duanya diberikan, maka harga<br />

hak pakai hasil itu harus ditaksir dulu; bila harga bersama dan apa, yang diberikan dalam<br />

bentuk hak milik dan hak pakai hasil berjumlah melebihi batas-batas yang dimaksudkan dalam<br />

alinea pertama, terserah pilihan suami atau isteri yang kemudian itu, ía boleh memilih apakah<br />

pemberian warisannya atau pemberian hak pakai hasil yang dikurangi sedemikian, sehingga<br />

harga bersama tetap ada dalam batas-batas itu. Bila dalam hal ini, karena hak pakai hasil itu,<br />

bagian warisan menurut undang-undang dirugikan, maka juga di sini berlaku ketentuan Pasal<br />

918.<br />

Apa yang diperoleh suami atau isteri yang kemudian karena pasal ini, harus dikurangkan pada<br />

waktu menghitung apa yang boleh menjadi hak suami atau isteri itu atau diperjanjikan<br />

berdasarkan Bab 13 Buku Pertama.<br />

Pasal 902a<br />

Pasal yang lalu tidak berlaku dalam hal suami dan isteri mengadakan kawin rujuk, dan dari<br />

perkawinan yang dahulu mereka mempunyai anak-anak atau keturunan.<br />

Pasal 903<br />

Suami atau isteri hanya boleh menghibahwasiatkan barang-barang dan harta bersama, sekedar<br />

barang-barang itu termasuk bagian mereka masing-masing dalam harta bersama itu. Akan<br />

tetapi bila suatu barang dan harta bersama itu dihibahwasiatkan, penerima hibah wasiat tidak<br />

dapat menuntut barang itu dalam wujudnya, bila barang itu tidak diserahkan oleh pewaris<br />

kepada ahli waris sebagai bagian mereka. Dalam hal itu, penerima hibah wasiat harus diberi<br />

ganti rugi, yang diambil dan bagian harta bersama yang dibagikan kepada para ahli waris si<br />

pewaris, dan bila tidak mencukupi, diambil dan barang-barang pribadi para ahli waris.<br />

Pasal 904<br />

Seorang anak di bawah umur, meskipun telah mencapai umur delapan belas tahun penuh,<br />

tidak boleh menghibahwasiatkan sesuatu untuk keuntungan walinya.<br />

Setelah menjadi sewasa, ia tidak boleh menghibah wasiatkan sesuatu kepada bekas walinya,<br />

kecuali setelah bekas walinya itu mengadakan dan menutup perhitungan perwaliannya.<br />

Dari dua ketentuan di atas dikecualikan keluarga sedarah dan anak di bawah umur itu dalam<br />

garis lurus ke atas yang masih menjadi walinya atau yang dulu menjadi walinya.<br />

Pasal 905

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!