30.01.2015 Views

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

wali pengawas, dan oleh siapa pun yang berkepentingan dalam hal itu, dan akhirnya oleh<br />

Kejaksaan.<br />

Jika terjadi pelanggaran terhadap Pasal 76, sejauh mengenai keadaan saksi-saksi, maka<br />

perkawinan itu tidak mutlak harus batal; Hakimlah yang akan mengambil keputusan menurut<br />

keadaan.<br />

Bila tampak jelas adanya hubungan selaku suami istri, dan dapat pula diperlihatkan akta<br />

perkawinan yang dibuat di hadapan Pegawai Catatan Sipil, maka suami istri itu tidak dapat<br />

diterima untuk minta pembatalan perkawinan mereka menurut pasal ini.<br />

Pasal 93<br />

Dalam segala hal di mana sesuai dengan pasal-pasal 85, 90 dan 92 suatu tuntutan hukum<br />

pernyataan batal dapat dimulai oleh orang yang mempunyai kepentingan dalam ha! itu, yang<br />

demikian tidak dapat dilakukan oleh kerabat sedarah dalam garis ke samping oleh anak dari<br />

perkawinan lain, atau oleh orang-orang luar, selama suami istri itu kedua-duanya masih hidup,<br />

dan tuntutan boleh diajukan hanya bila mereka dalam hal itu telah memperoleh atau akan<br />

segera memperoleh kepentingan.<br />

Pasal 94<br />

Setelah perkawinan dibubarkan, Kejaksaan tidak boleh menuntut pembatalannya.<br />

Pasal 95<br />

Suatu perkawinan, walaupun telah dinyatakan batal, mempunyai segala akibat perdatanya, baik<br />

terhadap suami isteri, maupun terhadap anak-anak mereka, bila perkawinan itu dilangsungkan<br />

dengan itikad baik oleh kedua suami isteri itu.<br />

Pasal 96<br />

Bila itikad baik hanya ada pada salah seorang dan suami isteri, maka perkawinan itu hanya<br />

mempunyai akibat-akibat perdata yang menguntungkan pihak yang beritikad baik itu dan bagi<br />

anak-anak yang lahir dan perkawinan itu. Suami atau isteri yang beritikad buruk boleh dijatuhi<br />

hukuman mengganti biaya, kerugian dan bunga terhadap pihak yang lain.<br />

Pasal 97<br />

Dalam ha! tersebut dalam dua pasal yang lalu, perkawinan itu berhenti mempunyai akibatakibat<br />

perdata, terhitung sejak hari perkawinan itu dinyatakan batal.<br />

Pasal 98<br />

Batalnya suatu perkawinan tidak boleh merugikan pihak ketiga, bila dia telah berbuat dengan<br />

itikad baik dengan suami istri itu.<br />

Pasal 99<br />

Tiada suatu perkawinan pun yang harus batal bila terjadi pelanggaran terhadap ketentuanketentuan<br />

pasal-pasal 34,42,46,52, dan 75, atau, kecuali apa yang diatur dalam Pasal 77, bila<br />

perkawinan itu dilangsungkan tidak di muka umum dalam gedung tempat akta-akta Catatan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!