30.01.2015 Views

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bila hibah-hibah itu diberikan dalam perjanjian kawin, maka untuk berlakunya secara sah tidak<br />

perlu ada persetujuan tegas dan yang diberi hibah; sebaliknya bila hibah itu diberikan dengan<br />

akta tersendiri, maka hal itu tidak mempunyai akibat kecuali setelah ada persetujuan tegas<br />

untuk menerima.<br />

Pasal 178<br />

Suatu hibah yang terdiri dan seluruh atau sebagian warisan si penghibah, meskipun diberikan<br />

hanya untuk kedua suami isteri atau untuk salah seorang dan mereka, selalu dianggap diberikan<br />

untuk anak-anak dan keturunan mereka, bila si penghibah hidup lebih lama daripada yang<br />

diberi hibah, dan bila dalam akta tidak ditentukan lain. Hibah seperti itu hapus, bila si<br />

penghibah hidup lebih lama daripada anak-anak dan keturunan mereka selanjutnya yang diberi<br />

hibah.<br />

Pasal 179<br />

Ketentuan-ketentuan dalam pasal-pasal 169, 171, 172, dan 173, berlaku juga pada hibah-hibah<br />

yang dibicarakan dalam bagian ini.<br />

BAB VIII<br />

GABUNGAN HARTA BERSAMA ATAU PERJANJIAN KAWIN PADA<br />

PERKAWINAN KEDUA ATAU SELANJUTNYA<br />

(Tidak Berlaku Bagi Golongan Timur Asing Bukan Tionghoa, Tetapi Berlaku Bagi<br />

Golongan Tionghoa)<br />

Pasal 180<br />

Juga dalam perkawinan kedua dan berikutnya,menurut hukum ada gabungan harta benda<br />

menyeluruh antara suami isteri, bila dalam perjanjian kawin tidak diadakan ketentuan lain.<br />

Pasal 181<br />

Akan tetapi pada perkawinan kedua atau berikutnya, bila ada anak dan keturunan dan<br />

perkawinan yang sebelumnya, suami atau isteri yang baru, oleh percampuran harta dan utangutang<br />

pada suatu gabungan, tidak boleh memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada<br />

jumlah bagian terkecil yang diperoleh seorang anak atau bila anak itu telah meninggal lebih<br />

dahulu, oleh turunannya dalam penggantian ahli waris, dengan ketentuan, bahwa keuntungan<br />

ini sekali-kali tidak boleh melebihi seperempat bagian dan harta benda suami atau isteri yang<br />

kawin lagi itu.<br />

Anak-anak dan perkawinan terdahulu atau keturunan mereka, pada waktu terbukanya warisan<br />

dan suami atau isteri yang kawin lagi berhak menuntut pemotongan atau pengurangan; dan apa<br />

yang melebihi bagian yang diperkenankan, masuk ke dalam warisan itu.<br />

Pasal 182<br />

Suami atau isteri, yang mempunyai anak-anak dan perkawinan yang terdahulu dan melakukan<br />

perkawinan berikutnya, tidak boleh menyediakan kepada suami atau isteri yang baru, dengan<br />

perjanjian kawin itu, keuntungan-keuntungan yang lebih daripada yang tersebut dalam pasal<br />

sebelum ini.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!