30.01.2015 Views

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pasal 442<br />

Putusan atas suatu permintaan akan pengampuan harus diucapkan dalam sidang terbuka,<br />

setelah mendengar atau memanggil dengan sah semua pihak dan berdasarkan kesimpulan<br />

Jaksa.<br />

Pasal 443<br />

Bila dimohonkan banding, maka Hakim banding sekiranya ada alasan,. dapat mendengar lagi<br />

atau menyuruh mendengar lagi orang yang dimintakan pengampuan.<br />

Pasal 444<br />

Semua penetapan dan putusan yang memerintahkan pengampuan, dalam waktu yang<br />

ditetapkan dalam penetapan atau keputusan ini, harus diberitahukan oleh pihak yang<br />

memintakan pengampuan kepada pihak lawannya dan diumumkan dengan menempatkan<br />

dalam Berita Negara; semuanya atas ancaman hukuman membayar segala biaya, kerugian dan<br />

bunga sekiranya ada alasan untuk itu.<br />

Pasal 445<br />

Bila pengampuan diminta sehubungan dengan alinea keempat Pasal 434, Pengadilan Negeri<br />

mendengar para keluarga sedarah atau semenda dan, sendiri atau dengan wakilnya,, suami atau<br />

isterinya yang meminta, sekiranya ini berada di Indonesia; juga harus dilakukan ketentuanketentuan<br />

dalam Pasal 439 alinea kesatu dan kedua, 440,441 dan 442. Dalam hal demikian<br />

jawatan Kejaksaan harus menyelenggarakan pengumuman mengenai keputusan dengan cara<br />

yang dicantumkan dalam Pasal 444.<br />

Pasal 446<br />

Pengampuan mulai berjalan, terhitung sejak putusan atau penetapan diucapkan. Semua tindak<br />

perdata yang setelah itu dilakukan oleh orang yang ditempatkan di bawah pengampuan, adalah<br />

batal demi hukum. Namun demikian, seseorang yang ditempatkan di bawah pengampuan<br />

karena keborosan, tetap berhak membuat surat-surat wasiat.<br />

Pasal 447<br />

Semua tindak perdata yang terjadi sebelum perintah pengampuan diucapkan berdasarkan<br />

keadaan dungu, gila dan mata gelap, boleh dibatalkan, bila dasar pengampuan ini telah ada<br />

pada saat tindakan-tindakan itu dilakukan.<br />

Pasal 448<br />

Setelah seseorang meninggal dunia, maka segala tindak perdata yang telah dilakukannya,<br />

kecuali pembuatan surat-surat wasiat berdasarkan keadaan dungu, gila dan mata gelap, tidak<br />

dapat disanggah, selain bila pengampuan atas dirinya telah diperintahkan atau dimintakan<br />

sebelum ia meninggal dunia, kecuali bila bukti-bukti tentang penyakit itu tersimpul dari<br />

perbuatan yang disanggah itu.<br />

Pasal 449

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!