Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
Sebagai seorang narsisis, ia memiliki kehausan besar agar dipuja, begitu pula tuhannya<br />
yang tidak lain hanyalah perwujudan dirinya.<br />
Muhammad adalah orang yang suka menyendiri. Ia menikahi seorang wanita<br />
penting, tapi ia sendiri bukan orang penting dan bahkan diejek oleh sukunya sendiri.<br />
Halu<strong>sina</strong>sinya, yang ditafsirkan oleh isterinya sebagai tanda kenabian, adalah suplai<br />
narsistiknya yang p<strong>ali</strong>ng besar. Saat halu<strong>sina</strong>sinya berhenti, ia menjadi depresif.<br />
Vaknin mengatakan: “Depresi adalah komponen besar dalam sifat emosional sang<br />
narsisis. Namun ini sebagian besar adalah karena absensinya suplai narsisistik tersebut.<br />
Ini sebagian besar ada hubungannya dengan nostalgia kepada saat lebih bahagia, penuh<br />
pemujaan dan perhatian dan tepukan tangan. Depresi adalah sebuah bentuk agresi.<br />
Dalam bentuk lain, agresi ini ditujukan kepada sang penderita depresi ketimbang<br />
kepada lingkungannya. Agresi yang di represi dan di mutasi ini adalah karakter baik<br />
narsisisme maupun depresi.<br />
Namun, sang narsisis, walaupun depresi, tidak pernah melupakan narsisisme-nya:<br />
grandiositasnya, perasaan bahwa segala²nya merupakan hak miliknya, kesombongannya<br />
dan kekurangan rasa empati.” 149<br />
Ini tidak hanya menjelaskan sebab-musabab depresi Muhammad dan pemikirannya<br />
untuk bunuh diri namun juga mengapa ia tidak pernah menuntaskan bunuh diri<br />
tersebut. Narsisis jarang bunuh diri. Betapa anehnya bahwa dalam setiap k<strong>ali</strong><br />
Muhammad mencoba untuk bunuh diri, Jibril datang menyelamatkannya, dan proses itu<br />
diulanginya kemb<strong>ali</strong>. Narsisis biasanya tidak pernah menuntaskan bunuh diri mereka,<br />
Mereka hanya mengungkapkannya guna mencari simpati.<br />
“Bagaimana mungkin seorang narsisis yang menganggap diri sebagai seorang<br />
Colossus, sebagai orang yang teramat penting, sebagai pusat alam semesta, lalu bunuh<br />
diri? Agatha Christie menulis dalam “Dead Man's Mirror”: “Ia jauh lebih mungkin akan<br />
menghancurkan orang lain – seseorang yang berani mengusiknya. Tindakan macam itu<br />
bisa dianggap penting – malah suci! Namun menghancurkan diri sendiri? Penghancuran<br />
seorang Diri macam itu?”<br />
Berbeda dengan pasien bipolar yang memerlukan perawatan medis untuk<br />
mengobati depresi mereka, seorang narsisis hanyalah memerlukan “satu dose suplai<br />
narsistik untuk mengangkat perasaannya dari depresi menjadi manic euphoria yang<br />
sangat tinggi”, kata Vaknin. 150<br />
Temporal Lobe Epilepsy<br />
Kejang² tubuh yang diasosiasikan dengan TLE terdiri dari simple partial seizures<br />
atau kejang² sebagian tubuh tanpa kehilangan kesadaran (dengan atau tanpa<br />
aura/peringatan) dan complex partial seizures (yaitu dengan kehilangan kesadaran).<br />
149 http://www.mental-health-matters.com/articles/article.php?artID=92<br />
150 http://samvak.tripod.com/journal71.html<br />
110