You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
Masih banyak cerita lainnya mengenai bagaimana kaum Muslim berpura-pura<br />
bersahabat dengan orang kafir hanya untuk kemudian membunuh mereka, begitu<br />
mereka dipercayai.<br />
Di Hudaibiyyah, Muhammad menandatangai perjanjian damai dengan orang²<br />
Mekah, dan berjanji akan mengemb<strong>ali</strong>kan para pemuda dan budak yang melarikan diri<br />
mengikutinya. Ibn Ishaq mengisahkan cerita tentang Abu Basir, seorang dari Mekah,<br />
yang pergi kepada Muhammad setelah perjanjian ditanda-tangani. Muhammad merasa<br />
diwajibkan oleh perjanjian itu dan memberitahu Abu Basir, “Pergilah, karena Allâh akan<br />
memberi kelegaan dan jalan pelarian bagi mu dan orang² tak berdaya denganmu.”<br />
Abu Basir mengerti. Dia kemb<strong>ali</strong> dengan para utusan. Mereka telah pergi sekitar<br />
enam mil dari Madinah ketika mereka berhenti untuk beristirahan. Abu Basir berkata,<br />
“Tajamkah pedangmu, wahai saudaraku?” Ketika orang itu mengiyakan, dia berkata<br />
bahwa dia hendak melihatnya. “Lihatlah jika engkau mau,” jawab orang itu. Abu Basir<br />
mengeluarkan pedang itu dari sarungnya dan menghunuskannya pada orang itu dan<br />
membunuhnya. Lalu dia menghadap Muhammad dan berkata, “Kewajibanmu telah<br />
dipenuhi dan Allâh telah melenyapkannya darimu. Engkau telah menyerahkan aku<br />
kepada orang² itu, dan aku telah melindungi diriku dalam agamaku dari godaan.”<br />
Muhammad tidak menghukumnya atas pembunuhan itu, malahan memerintahkannya<br />
untuk pergi ke al-Is, sebuah daerah dekat pantai dalam perjalanan yang biasanya<br />
ditempuh orang² Quraish menuju ke Suriah, dan merampok karavan-karavan Quraish.<br />
Muhammad telah menandatangani perjanjian damai untuk tidak menyerang karavan<br />
Quraish, maka dia mencari jalan lainnya. Ibn Ishaq berkata, “Muslim-Muslim yang<br />
terkurung di Mekah mendengar bahwa apa yang dikatakan nabi pada Abu Basir, maka<br />
mereka pun bergabung dengannya di al-Is. Sekitar tujuh puluh orang bergabung<br />
dengannya dan mereka menyerang kaum Quraish, membunuh siapa saja yang mereka<br />
bisa dan menghancurkan tiap karavan yang lewat sehingga orang² Quraish menulis<br />
surat kepada nabi memohonnya untuk mengambil orang² itu atas dasar persahabatan,<br />
karena mereka tidak berguna lagi bagi orang² Quraish di Mekah. Maka Muhammad pun<br />
menjemput mereka dan mereka datang bersamanya ke Madinah.” 75<br />
Sejarah Islam dipenuhi pengkhianatan dan penipuan. Orang² ini adalah Muslim, dan<br />
karena itu mereka adalah tanggung jawab Muhammad. Tapi dia malahan mencuci<br />
tangan dengan mengirim mereka ke tempat lain untuk merampok orang Mekah. Dia<br />
membiarkan, dan bahkan mengizinkan perampokan itu. Walaupun begitu, Muslim-<br />
Muslim mengklaim bahwa orang² Mekahlah yang melanggar perjanjian damai. Berikut<br />
ini adalah salah satu contoh:<br />
Ketika orang² Mekah, bersama dengan suku-suku Arab lainnya, telah muak dengan<br />
penyerbuan dan pembunuhan Muhammad, mereka bersatu untuk menghukumnya.<br />
Namun, tidak seperti dia yang tidak pernah mengumumkan rencananya dan menyergap<br />
musuhnya tanpa peringatan, orang² non-Muslim ini memberi banyak peringatan kepada<br />
musuh mereka untuk mempersiapkan diri menghadapi perang. Ini member Muhammad<br />
75 This story is also reported by Tabari, Vol 3, Page 1126<br />
59