You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
Satu²nya “dosa” orang tua ini adalah menulis puisi yang mengkritik Muhammad.<br />
Ketika Asma bint Marwan, seorang ibu Yahudi yang punya lima anak kecil mendengar<br />
hal ini, dia merasa sangat marah dan lalu menulis puisi mengutuk orang² Medina<br />
yang mengijinkan orang asing (Muhammad) memecah-belah mereka dan membiarkan<br />
dia membunuh orang tua tak berdaya. Sek<strong>ali</strong> lagi Muhammad datang ke orang²nya dan<br />
mengeluh:<br />
“Siapa yang mau mengenyahkan anak perempuan Marwan dari hadapanku?”<br />
`Umayr bin. `Adiy al-Khatmi yang saat itu berada di situ mendengarnya, dan di<br />
malam itu juga dia pergi ke rumah Asma dan membunuhnya. Di pagi hari dia<br />
datang menghadap sang Rasul dan memberitahu apa yang diperbuatnya dan<br />
Muhammad berkata, “Kau telah menolong Allâh dan Rasulnya, wahai `Umayr!”<br />
Ketika dia bertanya apakah dia akan menanggung dosa pembunuhan, sang Rasul<br />
berkata, “Dua kambing tidak sudi bertumbukan kepala baginya (Asma).” 56<br />
Setelah dipuji Muhammad karena membunuh Asma, sang pembunuh pergi<br />
menemui anak² Asma dan menyombongkan diri karena membunuh ibu mereka, dan dia<br />
mengancam anak² itu dan masyarakat suku korban.<br />
Terjadi kegemparan diantara masyarakat Bani Khatma hari itu tentang pembunuhan<br />
terhadap anak wanita Marwan. Dia punya lima anak laki, dan ketika `Umayr pergi<br />
bertemu dengan mereka setelah menghadap sang Rasul, dia berkata, “Aku telah<br />
membunuh bint Marwan, wahai putra² Khatma. Lawan aku jika kau berani; jangan<br />
biarkan aku menunggu.” Ini adalah hari pertama Islam menjadi kuat diantara orang² B.<br />
Khatma; sebelum kejadian itu orang² yang jadi Muslim merahasiakan diri. Orang yang<br />
pertama masuk Islam adalah `Umayr b. `Adiy yang dijuluki “Pembaca” dan `Abdullah b.<br />
Aus and Khuzayma b. Thabit. Di hari setelah Bint Marwan dibunuh, orang² B. Khatma<br />
masuk Islam karena mereka telah melihat kekuatan Islam. 57<br />
Setelah pembunuhan² ini, para Muslim Medina jadi semakin sombong dan merasa<br />
kuat, karena mereka telah membuat musuh² mereka takut. Muhammad ingin menyatakan<br />
pesan bagi semua yang berani mengkritiknya, hal ini berarti kematian. 58 Ini modus<br />
operandi yang persis sama yang dipakai para Muslim saat ini, dimana ancaman harus<br />
56 From pp. 675-676 of The Life of Muhammad , which is A. Guilaume’s translation of Sirat Rasul Allâh.<br />
57 Ibid.<br />
58 Ibn Sa’d menulis versi lain kisah ini: “Bint Marwan, dari Banu Umayyah ibn Zayd, di hari ke lima bulan Ramadhan, di<br />
awal bulan ke sembilan belas setelah Rasul Allâh hijrah. `Asma adalah istri Yazid ibn Zayd ibn Hisn al-Khatmi. Dia biasa<br />
mengejek Islam, menyinggung sang Nabi dan membujuk orang² melawannya. Dia menulis puisi. Umayr Ibn Adi datang<br />
padanya di suatu malam dan masuk rumahnya. Anak²nya tidur di sekitarnya. Ada seorang bayinya yang sedang<br />
disusuinya. Dia (Umayr) merabanya dengan tangannya karena dia buta, dan memisahkan bayi itu darinya. Dia<br />
menusukkan pedangnya ke dadanya (`Asma) sampai menembus punggungnya. Lalu dia melakukan sembahyang subuh<br />
bersama sang Nabi di al-Medina. Rasul Allâh berkata padanya: ‘Sudahkah kau membunuh anak perempuan Marwan?’<br />
Dia berkata: ‘Ya. Apakah ada lagi yang harus kulakukan?’ Dia (Muhammad) berkata: ‘Tidak. Dua kambing tidak sudi<br />
bertumbukan baginya.’ Inilah kata² yang pertama didengar dari Rasul Allâh. Rasul Allâh menjulukinya `Umayr, ‘basir’<br />
(yang melihat).” -- Ibn Sa`d's in Kitab al-Tabaqat al-Kabir, diterjemahkan oleh S. Moinul Haq, Vol. 2, hal. 24<br />
48