You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
BAB 7<br />
Pertukaran Pikiran (dialog)<br />
Antar Budaya?<br />
MUSLIM berkata mereka ingin berdialog (bertukar pikiran) antar budaya. Budaya<br />
apa? Islam sendiri adalah anti budaya. Islam menentang kebudayaan. Islam adalah<br />
barbar dan biadab. Lebih jauh lagi, pertukaran pikiran bukanlah kebiasaan dalam dunia<br />
Islam.<br />
Di bulan September 2006, para Muslim sek<strong>ali</strong> lagi mengangkat senjata. K<strong>ali</strong> ini gara²<br />
ucapan Paus Benedict XVI di Universitas Regensburg di Jerman, di mana dia menjabat<br />
sebagai profesor di bidang theologia. Di pidatonya yang berjudul “Iman dan Akal” dia<br />
menjabarkan perbedaan mendasar antara pandangan Kristen bahwa Tuhan adalah<br />
makhluk berakal, dan ini serupa dengan konsep Yunani tentang logos, dan pandangan<br />
Islam bahwa “Tuhan sama sek<strong>ali</strong> di luar akal,” sehingga melakukan apapun yang<br />
menyenangkan hatinya, tidak dibatasi apapun, termasuk akal, dan, karenanya,<br />
perbuatannya tidak masuk akal bagi manusia.<br />
Paus Benedict mengutip percakapan yang terjadi di tahun 1391 antara Kaisar<br />
Bizantium Manuel II Paleologus yang terpelajar dan ilmuwan Persia tentang hal Kristen<br />
dan Islam. “Dalam diskusi ini,” kata Paus, “sang Kaisar membahas tentang jihad (perang<br />
suci Islam) dan mengatakan pada rekan diskusinya, ‘Tunjukkan padaku apa yang baru<br />
yang diajarkan Muhammad, dan yang kau akan temukan hanyalah kejahatan dan<br />
kebiadaban, seperti misalnya perintahnya untuk menyebarkan agamanya dengan<br />
pedang.’ Setelah menyatakan pendapatnya secara tegas, sang Kaisar melanjutkan<br />
dengan menerangkan alasan² yang rinci mengapa menyebarkan agama dengan pedang<br />
merupakan perbuatan yang tidak masuk akal. Kekerasan merupakan sifat yang<br />
berlawanan dengan Tuhan dan sifat asli hati nurani. 'Tuhan', katanya, ‘tidak suka<br />
pertumpahan darah – dan bertindak secara tak masuk akal merupakan hal yang<br />
bertentangan dengan sifat Tuhan. Iman tidak lahir dari jiwa ataupun tubuh. Siapapun<br />
yang ingin mengajak orang untuk beriman harus mampu bercakap secara baik dan<br />
masuk akal, tanpa kekerasan dan ancaman. Untuk meyakinkan jiwa yang berlogika,<br />
orang tidak perlu bawa senjata² berat macam apapun, atau ancaman² mengambil nyawa<br />
orang itu. Pernyataan jelas dalam keterangan yang menentang kekerasan ini adalah:<br />
tidak melakukan hal yang sesuai dengan akal sehat merupakan hal yang bertentangan<br />
dengan jati diri Tuhan.”’<br />
221