20.04.2013 Views

memahami-muhammad-ali-sina

memahami-muhammad-ali-sina

memahami-muhammad-ali-sina

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

MEMAHAMI MUHAMMAD<br />

mengaw<strong>ali</strong> petualangan dari Alice – merasa seperti jatuh kesebuah lubang<br />

merupakan salah satu ciri tipikal/khas bagi orang² yang terserang TLE;<br />

· Fyodor Dostoevsky, Novelis Rusia, penulis novel klasik seperti “Crime and<br />

Punishment” dan “The Brothers Karamazov”, dianggap telah membawa kejayaan<br />

novel Barat kepuncaknya;<br />

Muhammad mungkin mendapat serangan TLE pada umur lima tahun. Dostoevsky<br />

mendapat serangan tersebut ketika berumur sembilan. Setelah mendapat remisi/<br />

pengampunan, sampai di usia 25, dia terus mendapat serangan epilepsi tiap beberapa<br />

hari sek<strong>ali</strong>, berfluktuasi dalam periode sedang hingga parah, yang kemudian berubah<br />

menjadi perasaan sedih dan takut yang dalam. Pengalaman²nya ini mirip dengan<br />

pengalaman dari Muhammad, yang mana mendapat penglihatan neraka yang mengerikan,<br />

penuh dengan kutukan dan gambaran² keji dari penyiksaan. Ini beberapa contoh<br />

apa yang Muhammad lihat:<br />

Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka.<br />

Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu<br />

dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).<br />

Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap k<strong>ali</strong> mereka hendak keluar dari<br />

neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikemb<strong>ali</strong>kan ke dalamnya.<br />

(Kepada mereka dikatakan): “Rasailah azab yang membakar ini” (Q 22:19-22)<br />

Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang² yang<br />

merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Muka mereka<br />

dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat.<br />

(Q 23:103-104)<br />

Dostoevsky juga melihat cahaya menyilaukan. Lalu dia akan menjerit dan hilang<br />

kesadaran beberapa detik. Kadang epilepsi ini membuat kejutan disepangjang otak,<br />

menghasilkan serangan tonic-clonic sekunder. Setelah itu dia tidak bisa mengingat kejadian²<br />

dan pembicaraan² yang terjadi selama serangan tersebut, dan dia sering merasa<br />

depresi, bersalah dan gampang marah selama berhari² kemudian.<br />

· Count Leo Tolstoy: Penulis Abad 19 dari Rusia, karyanya “Anna Karenina” dan<br />

“War and Peace”, juga diperkirakan punya epilepsi;<br />

· Gustave Flaubert: nama besar lain dalam bidang literatur. Jenius dari Perancis<br />

abad 19 ini menulis maha karya seperti “Madame Bovary” dan “A Sentimental<br />

Education”. Menurut Schachter, “serangan terhadap Flaubert sangat khas, dimulai<br />

dengan perasaan seakan-akan mau mati, setelah mana dia merasa tidak aman<br />

dalam dirinya, seakan-akan telah dipindahkan kedimensi lain. Dia menulis bahwa<br />

tiap serangan epilepsinya ‘seperti pusaran ide dan gambar² dalam otaknya, dimana<br />

selama itu dia merasa kesadarannya terbenam ketengah² badai.’ Dia mengeluh,<br />

mendapatkan sentakan memori, melihat halu<strong>sina</strong>si² mengerikan, mulutnya<br />

133

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!