20.04.2013 Views

memahami-muhammad-ali-sina

memahami-muhammad-ali-sina

memahami-muhammad-ali-sina

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

MEMAHAMI MUHAMMAD<br />

siap untuk dibodohi selamanya karena tidak ada batas bagi kebodohan. Berapa banyak<br />

orang yang akan membiarkan kakek umur 54 tahun meniduri anak perempuannya yang<br />

berumur 9 tahun? Abu Bakr melakukan itu. Ini membutuhkan kebodohan yang luar<br />

biasa. Kebodohan yang hanya mungkin ada dalam sebuah kepercayaan buta.<br />

Kita harus juga ingat bahwa Abu Bakr, telah menghabiskan semua kekayaannya<br />

bagi Muhammad dan tujuannya. Orang ini telah bertaruh banyak. Pada tahap ini, dia<br />

tidak punya pilihan lain kecu<strong>ali</strong> ikut saja pada apa yang dikatakan Muhammad.<br />

Mengaku telah ditipu, terlalu menyakitkan. Bagaimana menjelaskan ini pada istrinya?<br />

Apa yang akan dia katakan pada orang² tua di Mekah yang pernah menertawainya dan<br />

bilang dia bodoh? Pintu untuk kemb<strong>ali</strong> telah tertutup rapat bagi Abu Bakr. Dia harus<br />

melindungi harga dirinya dan itu berarti dia tidak bisa mengaku telah dibodohi. Yang<br />

bisa dia lakukan hanyalah mengg<strong>ali</strong> lebih dalam dan secara membuta mengikuti<br />

Muhammad kemana saja. Dia harus mematikan nuraninya dan percaya apa saja yang<br />

sang nabi sukai. Ketika kau taruh seluruh kepercayaanmu pada seseorang dan mengorbankan<br />

begitu banyak baginya, kau menyerahkan juga kemerdekaanmu dan menjadi<br />

boneka ditangannya. Inilah yang diinginkan pemimpin cult dari pengikutnya. Jenis<br />

pengabdian demikianlah yang memenuhi kepuasan rasa lapar sang narsisis.<br />

Abu Bakr kesulitan mempercayai kisah naik surganya Muhammad, tapi pada<br />

akhirnya dia tidak punya pilihan kecu<strong>ali</strong> percaya karena menolak berarti mengaku telah<br />

dibodohi dan itu pengakuan yang menyakitkan. Menolak orang itu, yang telah kau<br />

terima sebagai utusan Tuhan dan percaya padanya, bukanlah usaha yang mudah. Ini<br />

jelas sebuah keputusan yang gagah berani, keputusan yang ada jauh diluar jangkauan<br />

orang percaya yang berpikiran lemah. Semakin banyak kau menyerahkan<br />

kemerdekaanmu, semakin banyak kau berkorban bagi orang ini, semakin sulit untuk<br />

meninggalkannya.<br />

Hitler, St<strong>ali</strong>n dan banyak pemimpin l<strong>ali</strong>m lainnya dalam sejarah yang juga gila. Tapi<br />

sedikit yang mencurigai kegilaan mereka. Mereka yang curiga tidak bisa mengatakannya<br />

pada orang lain. Kebijakan superior dari pemimpin l<strong>ali</strong>m itu menjadi “jubah tak tampak<br />

sang kaisar”. Tiap orang mengaku melihat jubah itu dan memuji keindahannya. Mereka<br />

yang tidak melihat ‘jubah itu’, menjadi yakin akan keyakinan orang lain, menjadi yakin<br />

bahwa dirinyalah yang tidak bisa melihatnya, lalu berpura-pura juga bisa melihatnya.<br />

dengan demikian kebohongan besar terwujudkan dan kritik² tidak akan ditoleransi.<br />

Penggunaan Kekerasan<br />

Selain keyakinannya besar, pembohong psikopat siap memakai kekerasan untuk<br />

membela kebohongannya. Menggunakan kekerasan untuk mendukung sebuah<br />

pengakuan adalah sebuah fallacy (buah pikiran yang keliru) logika yang sering sukses ini<br />

diterapkan oleh para diktator. Fallacy ini dinamakan Argumentum ad baculum. Ini terjadi<br />

ketika seseorang memakai kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memaksa orang<br />

lain menerima pendapat/kesimpulannya.<br />

Argumentum ad baculum dapat diterangkan sebagai “yang kuat itu yang benar.”<br />

Ancaman ini bisa langsung seperti:<br />

163

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!