Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
ingin mereka tarik dan dihadapan media. Diantara mereka sendiri, mereka bertingkah<br />
laku sangat berbeda. Mereka jadi tirani dan penuntut. Sek<strong>ali</strong> kamu masuk Islam dan<br />
masa bulan madunya selesai, para Muslim akan melepas muka senyum mereka dan<br />
menjadi sangat agresif dan kejam. Mereka mengharapkan pertanyaan² yang diajukan<br />
‘anggota baru’ itu disudahi, dan setelah masuknya mereka ke Islam, semua<br />
kemungkinan untuk b<strong>ali</strong>k kemb<strong>ali</strong> akan ditiadakan. Ini konsisten dengan aturan yang<br />
diajarkan oleh Muhammad sendiri melalui perbuatan²nya, aturan yang telah dituliskan<br />
dalam hukum² Islam.<br />
Muhammmad merasa berhak mendapat keuntungan dan perlakuan spesial yang<br />
tidak diberlakukan pada yang lain, termasuk para pengikutnya. Dia melakukan hal²<br />
yang tidak saja bertentangan dengan prinsip² etika universal, bahkan pada masyarakat<br />
di jamannya sendiri, tapi dia juga dia tindakannya bertentangan dengan aturan² yang<br />
sudah ditetapkan. Dia pada dasarnya melakukan apa saja hal² yang dia inginkan dan<br />
sukai dan ketika hal itu membuat para pengikutnya terkejut, dia keluarkan ayat dari<br />
Allâh khayalannya untuk membenarkan segala tindakannya itu dan membuat terdiam<br />
mereka yang mengkritik. Dengan ayat dari Allâh ada dalam kantungnya, siapapun yang<br />
berani berbisik menentangnya sama saja dengan menentang Allâh dan, tentu saja, nasib<br />
mereka yang mempertanyakan Allâh dan Rasulnya adalah mati. Semua kata-katanya<br />
adalah faslul-khitab (akhir dari diskusi). Contohnya banyak, ini salah satunya:<br />
Quran membatasi empat istri bagi Muslim. Tapi, Muhammad pikir dia tidak terikat<br />
oleh aturan itu dan dengan demikian dia buat Allâhnya menurunkan ayat² 33:49-50 yang<br />
mengatakan padanya dia adalah sebuah pengecu<strong>ali</strong>an dan boleh punya sebanyak<br />
mungkin wanita, sebagai istri, selir atau budak, sebanyak dia mau. Lalu dia tambahkan<br />
“ini hanya khusus bagimu, bukan untuk semua orang mukmin …supaya tidak menjadi<br />
kesulitan bagimu. Dan adalah Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”<br />
Kesulitan apa? Kesulitan mengontrol birahinya, menjadi manusia normal yang<br />
santun, setia pada satu istri! Apa kita harus percaya pada orang yang sulit mengontrol<br />
insting kebinatangannya padahal katanya dia adalah “makhluk ciptaan yang terbaik?”<br />
Bukankah tindakan berbicara jauh lebih kencang daripada perkataan? Disatu pihak, dia<br />
hidup seperti binatang buas, dan dilain pihak dia berbicara tentang dirinya sendiri<br />
dengan begitu mulia, menaruh perkataan² pujian dimulut Allâhnya untuk dia. Ingat<br />
ketika masih di Mekah, hidup dari harta istrinya, Muhammad tidak berani membawa<br />
wanita lain ke rumah. Semua kelakuan birahinya dimulai ketika dia berkuasa. Apa kita<br />
harus percaya bahwa ketika dia masih muda dan kuat dia tidak punya kesulitan ini dan<br />
hanya tidur dengan wanita yang lebih tua tapi kesulitannya muncul di 10 tahun terakhir<br />
kehidupannya ketika dia sudah tua dan ditimpa segala macam penyakit? Atau kita harus<br />
artikan ini sebagai pertanda lain dari orang yang beranjak tua dan bertingkah liar<br />
dengan kebebasan yang dia temukan, seperti anak kecil yang dibiarkan bebas ditoko<br />
permen, tidak mampu membatasi dirinya sendiri?<br />
Satu hari Muhammad mengunjungi istrinya Hafsa, anak dari Omar dan ketika<br />
melihat pembantu istrinya, Mariyah, dia birahi terhadapnya. Mariyah adalah perempuan<br />
muda Koptik yang sangat cantik yang dikirim sebagai hadiah dari Pejabat di Mesir<br />
kepada Muhammad. Dia suruh Hafsa pergi dengan alasan dipanggil ayahnya. Segera<br />
93