Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
Ya, memang kita harus tukar pikiran, tapi ini harus merupakan dialog yang<br />
berdasarkan pertanyaan² sah, pertanyaan² sulit, pertanyaan yang belum pernah dijawab<br />
sebelumnya. Kumpul² untuk s<strong>ali</strong>ng berpelukan dan bersalaman bukanlah dialog.<br />
Menyembunyikan kotoran selama 1400 tahun di bawah karpet tidak akan membawa<br />
Muslim dan non-Muslim untuk lebih s<strong>ali</strong>ng mengerti satu sama lain. Terdapat<br />
pertanyaan² yang mendasar, yang mengganggu tentang Islam dan Muhammad dan<br />
semua ini harus dijawab.<br />
Dialog ini harus dimulai dimulai. Kaum Muslim harus mendengar pertanyaan² ini.<br />
Sudah waktunya mereka menjawabnya. Tingkah laku Muhammad harus diamati<br />
dengan cermat dan ajarannya dibongkar. Jika pertanyaan² ini dibiarkan tidak dijawab,<br />
bagaimana kita bisa melakukan dialog? Sebelum pertanyaan² ini dijawab saja dan dunia<br />
benar² mengerti tentang Islam, maka dunia tidak perlu menerima Islam sebagai agama.<br />
Peradaban manusia sudah mengalami terlalu banyak perang. Sudah terlalu banyak<br />
darah yang dikucurkan dan terjadi pembunuhan² yang tidak masuk akal. “Para martir<br />
yang terlupakan berbaring di dalam peti matinya, dan mereka berkorban nyawa demi<br />
agamanya, tapi ternyata agama itu dingin yang mati.” 298 Kita tidak butuh perang² lain.<br />
Kita butuh bicara satu sama lain. Mari kita tinggalkan sejenak sentimental dan fanatik<br />
agama, dan mari lakukan dialog yang sebenarnya, dan menjawab pertanyaan² yang<br />
nyata.<br />
Sudah bisa dibuktikan dengan mudah bahwa Islam sama sek<strong>ali</strong> bukan agama damai,<br />
tapi kepercayaan yang mengobarkan perang yang berbahaya. Merupakan tindakan yang<br />
salah besar untuk menganggap Islam sebagai salah satu dari banyak agama dan<br />
menggolongkan Islam sebagai agama.<br />
Islam adalah gerakan politik fasisme yang serupa dengan Nazisme yang diciptakan<br />
orang sakit jiwa berat. Islam tidak diciptakan untuk menyatukan hati banyak orang tapi<br />
untuk memecah belah mereka, untuk menimbulkan kebencian diantara mereka dan<br />
untuk menguasai mereka, memaksa setiap orang tunduk di bawahnya. Kalau pun semua<br />
orang telah memeluk Islam, perang akan terus berlangsung, karena Muslim akan terus<br />
bertempur satu sama lain untuk menentukan mana yang benar² Islam “sejati.”<br />
Islam adalah hasil karya orang yang sakit jiwa. Islam diciptakan sebagai alatnya<br />
untuk menaklukkan. Islam tidak membawa apapun kecu<strong>ali</strong> penderitaan bagi<br />
pemeluknya dan teror (ketakutan) bagi yang tidak menganutnya.<br />
Islam harus diberantas agar kemanusiaan dapat terus berlangsung. Tiada jalan<br />
tengah atau kompromi. Islam tidak dapat diubah bentuknya, tapi bisa dihancurkan.<br />
Islam itu kaku keras tapi rapuh.<br />
Akhirnya, yang bisa menghancurkan Islam adalah kebenaran. Islam tidak berdaya<br />
jika dihadapkan pada kebenaran. Yang dibutuhkan untuk menghancurkan doktrin<br />
kebencian ini hanyalah kata². Kata² kebenaran merupakan ancaman terbesar dalam<br />
Islam. Muhammad tahu akan hal ini. Karena itulah dia melarang adanya kritik dan<br />
298 Margaret A Murray in The Genesis of Religion<br />
224