20.04.2013 Views

memahami-muhammad-ali-sina

memahami-muhammad-ali-sina

memahami-muhammad-ali-sina

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

MEMAHAMI MUHAMMAD<br />

Dia begitu teryakinkan oleh halu<strong>sina</strong>sinya hingga dia merasa benar meski harus<br />

membunuh siapapun yang menghalanginya. Ayat² Quran berikut ini menerangkan hal<br />

itu dengan sendirinya.<br />

Dan barang siapa yang mendurhakai Allâh dan Rasul-Nya dan melanggar<br />

ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allâh memasukkannya ke dalam api neraka<br />

sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (Q 4:14)<br />

Di hari itu orang² kafir dan orang² yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka<br />

disama-ratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allâh)<br />

sesuatu kejadianpun. (Q 4:42)<br />

Dan barang siapa yang mendurhakai Allâh dan Rasul-Nya maka sesungguhnya<br />

baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (Q 72:23)<br />

Seksu<strong>ali</strong>tas, Pengalaman Religius dan Aktivasi Hiper dari<br />

Temporal Lobe<br />

Hadis menjelaskan banyak kelakuan seksual dari Muhammad. Apakah TLE<br />

mempengaruhi seksu<strong>ali</strong>tas juga? Jika iya dan jika hal itu bisa menjelaskan kebiasaan<br />

seksnya Muhammad, maka kita punya lebih dari satu bukti bahwa dia benar menderita<br />

epilepsi. Neuroscientist Rhawn Joseph menjawab demikian. Dia menulis:<br />

Karakteristik yang tidak biasa dari sistem limbic (jaringan otak dan syaraf) taraf atas dan<br />

aktivitas temporal lobe yang rendah ikut berubah dalam hal seksu<strong>ali</strong>tas, seiring dengan<br />

semakin dalamnya gairah religius. Patut dicatat bahwa bukan saja para pemuka agama jaman<br />

sekarang, tapi juga pemuka agama jaman dulu, termasuk Abraham, Yakub dan Muhammad,<br />

cenderung punya seksual yang tinggi dan mengambil banyak pasangan, atau melakukan seks<br />

dengan istri² orang lain, atau membunuh lelaki lain dengan tujuan mengambil istrinya<br />

(Muhammad, Raja Daud). Banyak nabi² dan figur religius lain juga menunjukkan bukti<br />

adanya sindrom Kluver-Bucy, seperti memakan tahi (ezekiel) 186, juga adanya temporal lobe,<br />

hiper aktifnya jaringan otak dan epilepsi, ditambah dengan halu<strong>sina</strong>si, katalepsi, kegilaan<br />

atau kekacauan bahasa.<br />

Dimana Musa mempunyai kesulitan hebat dalam berbicara, Muhammad, ‘utusan’ Allâh,<br />

jelas menderita disleksia dan agraphic (sebuah penyakit otak yang dicirikan oleh<br />

ketidakmampuan total atau sebagian dalam hal tulis menulis). Lebih jauh lagi, dengan tujuan<br />

menerima kata² Allâh, Muhammad dengan khas akan kehilangan kesadaran dan masuk dalam<br />

kondisi kesurupan (Armstrong 1994; Lings 1983). Malah, dia mendapat ‘wahyu’ pertamanya<br />

186 Muhammad malah memberi saran untuk meminum air kencing onta untuk sakit perut. Dia mestinya telah<br />

meminumnya juga.<br />

135

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!