Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
pengikutnya untuk berusaha mendapatkan perhatiannya, untuk membunuh, menjarah<br />
dan membunuh, meski itu ayah mereka sendiri, demi Muhammad. Berkat ide² besar<br />
tentang superioritas inilah, dia selalu merasa berhak untuk mendapat perlakuan spesial.<br />
Muhammad adalah orang yang selalu berhasrat untuk memanipulasi dan<br />
mengeksploitasi. Dia bangun kerajaannya tanpa pernah turun sendiri melakukan<br />
pertempuran secara langsung. Dengan menjanjikan hadiah didunia lain dan sebuah<br />
surga penuh dengan pesta seks tak berkesudahan bagi mereka yang percaya padanya,<br />
dia mampu membuat mereka gigih bertempur dalam namanya, menghabiskan kekayaan<br />
mereka demi dia, mengorbankan nyawa mereka, merampok untuk membuat dia kaya<br />
dan melesatkannya ke puncak kekuasaan.<br />
Orang Narsisis adalah ahli penipuan. Mereka sendiri, sebenarnya, adalah korban<br />
pertama dari penipuan itu juga. Mereka secara tidak sadar menyangkal gambaran diri<br />
mereka yang miskin dan tidak toleran dengan menggelembungkan ego mereka tentang<br />
hal² besar. Mereka mengubah diri mereka menjadi sebuah gambar yang berkilauan akan<br />
hal² hebat dikelilingi oleh dinding² penyangkalan. Tujuan dari penipuan diri ini adalah<br />
agar tidak mempan terhadap kritik luar dan lautan keraguan yang berputar² dalam diri<br />
mereka. Orang narsisis adalah pembohong alami, mereka benar² percaya akan kebohongan<br />
yang mereka buat sendiri dan sangat sangat tidak suka bila ditentang.<br />
Vaknin menyatakan, “Orang narsisis selalu berada dalam usaha untuk mencapai<br />
kesenangan dan drama yang dimaksudkan untuk mengurangi kebosanan dan kesedihan<br />
yang meresap masuk. Tentu saja, usaha itu sendiri dan tujuannya harus memenuhi<br />
pandangan² besar yang orang itu punya tentang dirinya sendiri (pandangan yang<br />
sebenarnya palsu). Mereka harus dibuat setaraf dengan pandangannya mengenai hak<br />
dia dan keunikannya. 106<br />
Hal ini menjelaskan peperangan terus menerus yang dilakukan Muhammad. Drama,<br />
<strong>ali</strong>ran adren<strong>ali</strong>n dan kesenangan adalah suplai² yang dibutuhkan jiwa narsisistiknya.<br />
Betapapun, si narsisis itu sendirilah yang pertama percaya akan omong kosong yang dia<br />
ucapkan.<br />
Dr. Vaknin menjelaskan: “Pegangan sang narsisis akan kenyataan adalah lemah<br />
(orang narsisis kadang gagal dalam test kenyataan). Tak dapat disangkal, sang narsisis<br />
sering seperti percaya pada perkataan mereka sendiri. Mereka tidak sadar akan sifat<br />
patologis dan sumber dari ‘khayalan diri’ mereka dan dengan demikian secara teknis<br />
mereka delusional/menganggap khayalan sebagai kenyataan. (meski mereka jarang<br />
menderita halu<strong>sina</strong>si, kesulitan berbicara atau kelakuan yang tak menentu atau tidak<br />
normal). Dalam k<strong>ali</strong>mat yang lebih tepatnya, orang narsisis kelihatan seperti orang sakit<br />
jiwa.” 107<br />
Vaknin, tapi berkata bahwa orang narsisis, meski ahli dalam penipuan diri atau<br />
bahkan adalah seorang penipu yang berbahaya, mereka ‘biasanya sadar sepenuhnya<br />
akan perbedaan antara benar dan salah, kenyataan dan karangan, hal ciptaan dan yang<br />
106 Dr. Sam Vaknin Narcissism FAQ #57<br />
107 http://samvak.tripod.com/journal91.html<br />
83