You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
Muhammad yang dini bersifat poetis. Mereka berbunyi seperti sajak, pendek dan<br />
menarik perhatian. Mereka penuh dengan permohonan agar pengikut soleh, rajin<br />
berzakat, menafkahi anak yatim, membebaskan budak, sabar, berbaik hati dan penuh<br />
kasih dan cukup banyak perngatan dan janji-janji neraka bagi mereka yang tidak<br />
mengindahkan peringatannya.<br />
Surat 91, “Al Shams/Matahari”, adalah surat khas yang menggambarkan periode<br />
ini. Surat itu membicarakan sebuah mitos yang sudah dikenal luas oleh bangsa Arab,<br />
bahwa Allâh telah mengirimkan onta betina untuk memperingatkan rakyat Tsamud,<br />
yang karena kecerobohan mereka memotong sebuah binatang yang sebenarnya seorang<br />
nabi betina.<br />
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari dan bulan apabila mengiringinya, dan<br />
siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta<br />
pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya<br />
(ciptaannya), maka Allâh mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan<br />
ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan<br />
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Kaum) Tsamud telah mendustakan<br />
(rasulnya) karena mereka melampaui batas, ketika bangkit orang yang p<strong>ali</strong>ng celaka di<br />
antara mereka, lalu Rasul Allâh (Saleh) berkata kepada mereka: “(Biarkanlah) unta betina<br />
Allâh dan minumannya”. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu,<br />
maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allâh<br />
menyamaratakan mereka (dengan tanah), dan Allâh tidak takut terhadap akibat<br />
tindakan-Nya itu.<br />
Surat 113, “Al Falaq/Subuh”, adalah contoh lain tentang surat yang ditulis dalam<br />
periode Mekah ini.<br />
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan<br />
makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari<br />
kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Biasanya<br />
tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari t<strong>ali</strong> lalu<br />
membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul<br />
tersebut. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”.<br />
Saat masih di Mekah, ambisi Muhammad hanya terbatas pada kota itu dan sekitar-nya.<br />
Ia menulis:<br />
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab, supaya<br />
kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk<br />
(negeri-negeri) sekelilingnya. 157<br />
157 Qur’an, 42:7. The same claim is made in Qur’an, 6:92<br />
113