20.04.2013 Views

memahami-muhammad-ali-sina

memahami-muhammad-ali-sina

memahami-muhammad-ali-sina

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

MEMAHAMI MUHAMMAD<br />

Aku tidak percaya mor<strong>ali</strong>tas dan etika adalah penyakit. Keduanya berasal dari hati<br />

nurani manusia dan merupakan prinsip² Hukum Emas (Golden Rule). Kita tahu bedanya<br />

yang benar dan yang salah ketika kita mempertimbangkan bagaimana kita mau<br />

diperlakukan orang lain.<br />

Penyerangan terhadap Banu Quraiza<br />

Suku Yahudi terakhir yang menjadi korban kedendaman Muhammad adalah Banu<br />

Quraiza. Tidak lama setelah Perang Parit (Khandaq) selesai, orang² Mekah yang tidak<br />

tahan lagi terhadap serangan terus menerus Muhammad terhadap karavan mereka maju<br />

ke gerbang kota Madinah untuk menghukumnya. Atas ajuran seorang Muslim Persia,<br />

mereka mengg<strong>ali</strong> parit di sekitar kota itu yang menyulitkan musuh-musuh Muhammad<br />

untuk memasuki kota, yang membuat mereka menarik diri. Muhammad menjadikan<br />

Banu Quraiza targetnya. Dia mengklaim bahwa malaikat Jibril mengunjunginya dan<br />

memintanya mencabut pedangnya dan menuju ke tempat tinggal Banu Quraiza dan<br />

memerangi mereka. “Jibril berkata bahwa dirinya dengan pasukan para malaikat akan<br />

pergi mengguncangkan pertahanan mereka dan menebarkan ketakutan di hati<br />

mereka,” 68 tulis Al-Mubarakpouri. Al-Mubarakpouri berkata lebih lanjut: “nabi Allâh<br />

langsung memanggil si pengumandang azan dan memerintahkannya untuk mengumumkan<br />

perang baru terhadap Banu Quraiza.” 69<br />

Sangatlah penting dalam mempelajari Islam untuk mengerti bahwa panggilan untuk<br />

sholat adalah juga panggilan untuk berperang. Kerusuhan-kerusuhan dan penjarahan<br />

kaum Muslim selalu dimulai di mesjid setelah mereka bersholat. Mereka p<strong>ali</strong>ng<br />

bersemangat di bulan suci Ramadan dan pada hari Jumat. Dalam khotbah peringatan<br />

hari kelahiran Muhammad di tahun 1981, Ayatollah Khomeini berkata:<br />

Mehrab (Mesjid) berarti tempat perang, tempat untuk bertempur. Di luar mehrab, perang<br />

harus berlangsung. Seperti halnya semua perang-perang dalam Islam berlangsung terus di<br />

luar mehrab. Nabi memiliki pedang untuk membunuh orang. Imam-Imam suci kita cukup<br />

militan. Mereka semua adalah pendekar perang. Merka biasa menyandang perang. Mereka<br />

biasa membunuh orang. Yang kita perlukan adalah seorang K<strong>ali</strong>fah yang akan memotong<br />

tangan, memenggal leher dan merajam orang, seperti halnya rasul Allâh biasanya memotong<br />

tangan, memenggal leher dan merajam orang. 70<br />

Muhammad mengepalai pasukan tentara yang terdiri dari tiga ribu tentara infantri<br />

dan tiga puluh tentara berkuda dari kalangan orang Ansar dan Muhajirin. Banu Quraiza<br />

dituduh bersekongkol dengan orang² Quraish melawan kaum Muslim. Pada kenyataannya,<br />

sejarahwan² Muslim membantah tuduhan ini dan berkata bahwa orang² Mekah<br />

68 AR-Raheeq Al-Makhtum by Saifur Rahman al-Mubarakpuri<br />

http://Islamweb.Islam.gov.qa/english/sira/raheek/PAGE-26.HTM<br />

69 Ibid.<br />

70 Ayatollah Khomeini: A speech delivered on the commemoration of the Birth of Muhammad, in 1981.<br />

56

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!