Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
dan ia bisa melihat barisan malaikat meniupkan trompet emas. Lalu kedua gerbang emas<br />
akan terbuka dan ia bisa melihat tangga emas yang mengantar langsung kepada singgasana<br />
Tuhan. 166<br />
Newsweek, tanggal 7 Mei, 2001, dalam sebuah artikel berjudul “Religion and the<br />
Brain” (Religi dan Otak), menjelaskan fenomena ini:<br />
Saat gambaran sebuah s<strong>ali</strong>b atau sebuah Taurat berlapis emas, memecut kekaguman religius,<br />
ini disebabkan karena bagian otak yang mengatur penglihatan--yang menafsirkan apa yang<br />
dilihat mata dan menghubungkan gambaran itu dengan emosi dan memori--telah belajar<br />
untuk menghubungkan gambaran tersebut dengan perasaan tersebut. Visi² yang timbul<br />
selama doa atau ritual agama juga dihasilkan dari dalam area tersebut: stimulasi elektris dari<br />
temporal lobe (yang tersimpan dipinggir kepala dan menyimpan sirkuit² yang bertanggung<br />
jawab atas bahasa, pemikiran konseptual dan asosiasi) menghasilkan visi.<br />
Epilepsi Temporal-Lobe —letupan abnormal aktivitas elektrik di kawasan² ini—<br />
membawanya ke hal yang lebih ekstrim. Walau studi meragukan koneksi antara epilepsi<br />
dengan religiositas, ada yang merasa bahwa kondisi ini mencetuskan visi dan suara² jelas<br />
semacam tipe yang dialami Joan of Arc.<br />
Walau epilepsy temporal-lobe jarang terjadi, periset menganggap bahwa letupan² aktivitas<br />
elektrik yang terpusat yang disebut dengan “temporal-lobe transients” bisa menghasilkan<br />
pengalaman mistik. Untuk menguji teori ini, Michael Persinger dari Laurentian University<br />
di Canada menempatkan sebuah helm yang dipadati dengan electromagnet dan dipasang<br />
pada kepala sukarelawan. Helm itu menciptakan <strong>ali</strong>ran magnetik yang lemah, tidak lebih dari<br />
yang dihasilkan layar komputer.<br />
Menurut Persinger, letupan² aktivitas elektrik dalam temporal lobe, menghasilkan sensasi<br />
yang oleh sukarelawan digambarkan sebagai supernatural atau spiritual: sebuah pengalaman<br />
luar badan, perasaan kehadiran ilahi. Ia percaya bahwa pengalaman religius diakibatkan oleh<br />
badai elektrik dalam temporal lobes, dan bahwa badai² itu bisa dicetuskan karena keresahan,<br />
krisis pribadi, kekurangan oxyangen, kadar gula rendah dan badan letih—saat² dimana orang<br />
biasanya menemukan “Tuhan.” 167<br />
Asal Usul Pengalaman Mistik Muhammad<br />
Mungkinkah perangsangan temporal lobe membangunkan pengalaman misitk seperti<br />
merasakan kehadiran “mahluk halus”, mendengar suara, melihat cahaya atau bahkan<br />
hantu?<br />
166 http://www.emedicine.com/neuro/topic658.htm<br />
167 Newsweek May 7, 2001, U.S. Edition; Section: SCIENCE AND TECHNOLOGY; Religion And The Brain By Sharon<br />
Begley With Anne Underwood<br />
120