Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
Suplai Narsisistik yang setia dan stabil. Mereka mematuhi perintah²nya, memperhatikan<br />
tegurannya, mengikuti syahadatnya, mengagumi pribadinya, memuji sifat²nya, memuaskan<br />
kebutuhannya (kadang bahkan kebutuhan seksualnya), memuja dan mengidolakannya.<br />
Selain itu, menjadi bagian dari “Hal yang Lebih Besar” sangat memberi kepuasan secara<br />
narsisistikal. Menjadi partikel tuhan, menjadi satu dengan keagungannnya, mengalami<br />
sendiri kekuasaan dan berkatnya langsung, hidup bersama dia – semuanya adalah Sumber<br />
Suplai Narsisistik yang tak ada habisnya. Sang narsisis menjadi Tuhan dengan<br />
memperhatikan perintah²Nya, mengikuti Instruksi²Nya, mencintaiNya, mematuhiNya,<br />
mengalah padaNya, menyatu denganNya, berkomunikasi padaNya – atau bahkaan dengan<br />
menantangNya (semakin besar musuh sang narsisis – semakin merasa lebih pentinglah sang<br />
narsisis).<br />
Seperti juga hal lain dalam kehidupan sang narsisis, dia mengubah tuhan menjadi semacam<br />
keb<strong>ali</strong>kan dari si narsisis. Tuhan menjadi sumber suplainya yang dominan. Dia bentuk<br />
hubungan pribadi dengan entitas lebih kuasa dan lebih melimpah ini – untuk melimpahi dan<br />
menguasai yang lain. Dia menjadi tuhan itu sendiri, dengan menjadi wakilNya. Dia<br />
mengidealkan tuhan lalu meremahkan Dia, kemudian menganiayaNya. Ini adalah sebuah<br />
pola narsisistik yang klasik dan bahkan tuhan sendiri tidak akan bisa lolos dari hal ini. 88<br />
Orang narsisis tidak secara langsung mempromosikan diri mereka sendiri. Mereka<br />
bersembunyi dibelakang lapisan kesederhanaan, sementara mereka mengangkat tuhan<br />
mereka, ideologi, pesan atau agama, yang dalam kenyataannya adalah alter ego dia<br />
sendiri. Mereka mungkin menyebut mereka sendiri sebagai ‘Cuma utusan’, sederhana,<br />
rendah hari, tanpa penonjolan diri, dari tuhan yang maha kuasa, atau pesan yang sangat<br />
berpengaruh, tapi mereka bikin sangat jelas bahwa mereka sajalah yang tahu pesan²nya<br />
dan sangat tidak toleran dan tanpa maaf bagi orang yang ingkar dan melawan.<br />
Orang narsisis sangat kejam, tapi tidak bodoh. Mereka sangat sadar akan rasa sakit<br />
yang mereka sebabkan. Mereka menikmasi sensasi kuasa yang mereka dapatkan dengan<br />
menyakiti orang lain. Mereka menikmati jadi tuhan – menentukan siapa yang diberi<br />
hadiah dan siapa yang dihukum –siapa yang hidup siapa yang mati. Narsisisme<br />
Patologis menjelaskan segala hal yang ada dalam diri Muhammad– kekejamannya,<br />
pengakuan maha hebatnya, kelakuan murah hatinya yang dilakukan untuk membuat<br />
terkesan mereka yang takluk padanya dan dengan demikian membangun superioritas<br />
dia, keyakinan dirinya, juga pribadi karismatik dan keranjingannya.<br />
Apa yang menyebabkan Narsisisme?<br />
Pertanda dari seorang narsisis adalah berkembangnya penyakit superioritas sebagai<br />
respon akan perasaan rendah diri. Hal ini melibatkan pembesar-besaran prestasi<br />
seseorang dan merendahkan orang lain yang dianggap ancaman bagi sang narsisis.<br />
88 http://samvak.tripod.com/journal45.html<br />
72