You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
cukup waktu untuk meng<strong>ali</strong> parit di sekitar kota Madinah. Tentara persatuan Arab ini<br />
belum pernah melihat hal seperti itu sebelumnya. Mereka berkemah di luar kota sambil<br />
berpikir bagaimana caranya menyeberangi parit-parit itu. Mereka meminta bantuan<br />
Banu Quraiza. Muhammad sangat waspada pada persekutuan seperti itu. Maka diapun<br />
bersiasat memecah belah mereka dan menciptakan rasa s<strong>ali</strong>ng tidak percaya antara Banu<br />
Quraiza dan tentara persekutuan Arab. Seorang lelaki bernama Nu’aym baru saja<br />
mualaf, tetapi dia tidak mengumumkan kepindahan agamanya. Muhammad<br />
menyuruhnya menghadap dan berkata, “Kamu hanyalah salah seorang di antara kita,<br />
maka pergilah dan bangkitkan rasa s<strong>ali</strong>ng tidak percaya di antara para musuh untuk<br />
menghalau mereka pergi dari kita jika engkau bias, karena perang adalah tipu daya.”<br />
Berikut ini adalah kelanjutan cerita ini seperti yang dilaporkan oleh Ibn IshaQ Ceritanya<br />
panjang tetapi penting untuk dibaca.<br />
Nu’aym melakukan apa yang diperintahkan Muhamamd kepadanya. Dia pergi<br />
kepada Banu Quraiza dengan siapa dia dulunya berteman dekat, dan mengingatkan<br />
mereka akan persahabatan mereka dan ikatan istimewa di antara mereka. Ketika<br />
mereka mengaku tidak mencurigai dia, dia pun berkata, “Quraysh dan Ghatafan<br />
tidak seperti k<strong>ali</strong>an. Tanah ini milik k<strong>ali</strong>an, harta k<strong>ali</strong>an, anak dan istri k<strong>ali</strong>an ada di<br />
sini. K<strong>ali</strong>an tidak boleh meninggalkannya dan pergi ke tempat lain. Sekarang orang²<br />
Quraysh dan Ghatafan telah datang bertempur melawan Muhammad dan pengikutpengikutnya,<br />
dan k<strong>ali</strong>an telah membantu mereka melawannya. Tetapi tanah mereka,<br />
harta mereka, dan istri mereka tidak ada di sini. Jadi mereka tidak seperti k<strong>ali</strong>an.<br />
Jikamereka melihat kesempatan, mereka akan memanfaatkannya. Tetapi jika situasi<br />
memburuk, mereka akan kemb<strong>ali</strong> ke tempat mereka dan meninggalkan k<strong>ali</strong>an<br />
menghadapi Muhammad di Negara k<strong>ali</strong>an sendiri, dan k<strong>ali</strong>an tidak akan mampu<br />
melakukannya sendirian. Jadi janganlah berperang dengan orang² itu sebelum k<strong>ali</strong>an<br />
menyandera kepala suku mereka yang harus tetap berada di tangan k<strong>ali</strong>an sebagai<br />
jaminan keselamatan supaya mereka akan berperang melawan Muhammad bersama<br />
k<strong>ali</strong>an, hingga k<strong>ali</strong>an bisa menghabiskannya.” Orang² Yahudi itu berkata bahwa itu<br />
adalah nasihat yang bagus sek<strong>ali</strong>.<br />
Lalu dia pergi kepada orang² Quraish dan berkata kepada Abu Sufyan b. Harb dan<br />
pengikutnya, “K<strong>ali</strong>an tahu rasa sayangku pada k<strong>ali</strong>an, dan bahwa aku telah<br />
meninggalkan Muhammad. Aku telah mendengar sesuatu yang aku rasa adalah<br />
tugasku untuk memberitahu k<strong>ali</strong>an sebagai peringatan, tetapi rahasiakan itu.” Ketika<br />
mereka setuju untuk merahasiakannya, dia pun melanjutkan, “Dengarlah. Orang²<br />
Yahudi menyesal telah melawan Muhammad dan telah mengutus orang untuk<br />
menyampaikan pesan berikut kepadanya, “Sukakah engkau jika kami menangkap<br />
kepala suku kedua suku Quraysh dan Ghatafan dan menyerahkan mereka<br />
kepadamu supaya bisa kau penggal kepala mereka? Lalu kami akan bergabung<br />
denganmu memusnahkan mereka.” Muhammad telah membalas dan menerima<br />
tawaran mereka itu. Maka jika orang² Yahudi meminta sandera, jangan kirim<br />
seorangpun.”<br />
60