Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
Apa yang dialami Muhammad dirasakan benar² terjadi, tapi ini hanya pengalaman<br />
mental. Ketika ia menceritakannya kepada Khadijah, apa yang dipikirkannya adalah<br />
bahwa suami tercintanya entah kesurupan atau disentuh malaikat. Jadi ketika<br />
Muhammad mengatakan kepadanya “Saya khawatir sesuatu akan terjadi pada saya”, ia<br />
menjawab, “Tidak mungkin! Allâh tidak akan mempermalukanmu”. Karena ia tidak<br />
mampu menerima bahwa Muhammad menjadi gila, ia hanya memiliki satu²nya<br />
alternatif dan menyimpulkan bahwa ia pastilah dipilih menjadi nabi. Kalau bukan<br />
karena dukungan dan dorongan Khadijah itu, Muhammad akan merasa bahwa ia<br />
memang kemasukan setan dan ia akan menyadari kondisinya seperti layaknya penderita<br />
epilepsi.<br />
Onta Berlutut Karena Beratnya Wahyu<br />
Muslim sering melebih²kan dan menyusun mukjizat² yang kata mereka dilakukan<br />
Muhammad. Ini memang normal bagi pengikut <strong>ali</strong>ran yang senang mengatribusi mukjizat<br />
pada pemimpin mereka. Sebuah hadis mengatakan bahwa satu saat Muhammad<br />
menumpangi ontanya, datanglah sebuah wahyu, dan wahyu itu sedemi-kian beratnya<br />
sampai sang onta tidak tahan dan harus berlutut di tanah.<br />
Muhammad dan ontanya yang sedang keberatan wahyu.<br />
Berlututnya hewan itu yang merupakan indikasi berikutnya bahwa sang<br />
penumpang memang menderita epilepsi. Bonnie Beaver, pakar kelakuan hewan di The<br />
College of Veterinary Medicine at Texas A&M University, mengatakan “Anjing dan<br />
kucing dikenal telah memperingatkan orang saat kejang² mereka akan dimulai. Sangat<br />
lazim bagi hewan untuk meramalkan datangnya kejang² pada pemilik mereka. Bahkan<br />
anjing tertentu bisa dilatih untuk memperingatkan seorang penderita epilepsi akan<br />
datangnya sebuah serangan.” 175<br />
Kemampuan meramalkan datangnya kejang² ini tidak hanya terbatas pada anjing<br />
dan kucing. Hewan nampaknya memiliki indera yang tidak dimiliki manusia. Hewan<br />
bisa meramalkan datangnya gempa bumi, berjam² sebelum gempa bumi itu tiba. Kuda<br />
dan ternak - khususnya - bisa merasakan datangnya badai.<br />
Tanggal 4 Januari 4, 2005 The National Geographic menulis:<br />
“10 hari sebelum gelombang raksasa menghantam garis² pantai Sri Lanka & India, hewan<br />
liar dan piaraan nampaknya tahu apa yang akan terjadi dan melarikan diri mencari tempat<br />
aman. Menurut saksi mata, gajah berseru² dan berlarian ke tempat² yang lebih tinggi, anjing<br />
menolak untuk keluar rumah, flamingo meninggalkan dataran rendah, hewan² di kebun<br />
binatang bergegas masuk kandang mereka dan tidak bisa dirayu agar keluar. Kepercayaan<br />
bahwa hewan piaraan maupun liar memiliki panca indera ke enam—dan mengetahui kapan<br />
bumi akan bergetar—sudah ada selama berabad². 176<br />
175 http://www.tamu.edu/univrel/aggiedaily/news/stories/04/070104-3.html<br />
176 National Geographic: “Did Animals Sense Tsunami Was Coming?”<br />
http://news.nationalgeographic.com/news/2005/01/0104_050104_tsunami_animals.html<br />
124