Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
nya: “Katakan pada para Muslim apa saja yang berasal dari Quran, dan mereka akan<br />
bersedia mati bagimu.”<br />
Orang Narsisis ingin Meninggalkan Warisan<br />
Menjelang matinya, Muhammad meminta para pengikutnya agar jangan diam saja,<br />
dan memaksa mereka terus mendesak dan meneruskan jihad untuk menaklukan.<br />
Genghis Khan memberikan perintah yang sama pada anaknya ketika menjelang<br />
kematian. Dia bilang dia ingin menaklukan dunia, tapi karena dia tidak bisa melakukannya<br />
lagi, merekalah yang harus memenuhi mimpinya. Orang Mongol saat itu, seperti<br />
para Muslim, adalah para penteror. Bagi orang narsisis, yang penting adalah menang.<br />
Mereka tidak punya hati nurani. Bagi mereka, nyawa manusia itu murah.<br />
Ditahun 1940, Hitler diumur 51 tahun, menyadari adanya tremor ditangan kirinya.<br />
Dia biasa menyembunyikannya dengan memasukan tangan kiri kesaku bajunya, dengan<br />
memegang benda, atau dengan mengepalkan tangan kiri ketangan kanannya. Ketika<br />
penyakit itu bertambah parah, dia menjauh dari khalayak ramai. Dia sadar kematiannya<br />
sudah dekat. Dia menjadi makin tegas, melancarkan serangan²nya dengan pengertian<br />
baru yang seakan diburu waktu, tahu bahwa dia berpacu dengan waktu. Orang narsisis<br />
selalu ingin meninggalkan warisan.<br />
Salah sek<strong>ali</strong> jika berpikir Islam sebagai sebuah agama. Aspek spiritual atau religius<br />
dari Islam diciptakan belakangan oleh filsuf² Muslim dan mistik² yang memberi tafsir<br />
esoterik pada perkataan² yang dangkal dari Muhammad. Para pengikutnya membentuk<br />
agama sesuai dengan keinginan mereka, dan seiring berlalunya waktu, tafsir² itu<br />
mewarisi segel antik dan dengan demikian juga kredibilitas.<br />
Jika Islam adalah sebuah agama, maka begitu juga dengan nazisme, komunisme,<br />
satanisme, Heaven’s Gate, People’s Temple, Branch Davidian, dll. Jika kita memikirkan<br />
agama sebagai sebuah filosofi kehidupan untuk mengajarkan, untuk mengeluarkan<br />
potensi manusia, untuk mengangkat jiwa, untuk merangsang secara spiritual, untuk<br />
menyatukan hati dan mencerahkan umat manusia, maka Islam pastinya gagal uji²<br />
tersebut sepenuhnya, dan dengan demikian Islam adalah, memakai ukuran ini, tidak<br />
seharusnya, tidak bisa dianggap sebagai sebuah agama.<br />
Orang Narsisis ingin Jadi Tuhan<br />
Bagi orang narsisis, yang p<strong>ali</strong>ng penting adalah kekuasaan. Dia ingin dihormati,<br />
dikenal, dan tidak diabaikan. Orang narsisis adalah orang yang kesepian, tidak merasa<br />
aman dan merasa malu. Hasrat terbesar mereka adalah untuk memuaskan kebutuhan<br />
mereka akan rasa hormat dan perhatian yang mereka terima sebagai penyampai dari<br />
pesan² yang mulia. Pesannya itu sendiri tidaklah penting. Pesan itu hanya alasan saja.<br />
Orang narsisis menciptakan tuhan² khayalan dan pesan² palsu yang menempatkan diri<br />
mereka sendiri sebagai wakil resmi dari pesan² tersebut. Semakin mereka mengagungkan<br />
tuhan palsu mereka, semakin besar kekuasaan yang mereka dapatkan bagi mereka.<br />
70