You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
MEMAHAMI MUHAMMAD<br />
mengijinkan istri Hilal bin Umaiya melayaninya?” Aku berkata, “Demi Allâh, aku<br />
tidak akan minta ijin Rasul Allâh tentang istriku, karena aku tidak tahu apa yang<br />
akan dikatakan Rasul Allâh jika aku meminta dia mengijinkan istriku melayaniku<br />
karena aku masih muda.” Lalu aku tetap berada dalam keadaan itu sampai sepuluh<br />
malam kemudian sampai genap lima puluh malam Rasul Allâh melarang orang²<br />
bicara pada kami. Ketika aku melakukan sholat Fajr di pagi hari ke limapuluh di<br />
atap salah satu rumah² kami dan aku sedang duduk sesuai yang dinyatakan Allâh<br />
(dalam Qur’an), hatiku seakan bersuara dan bumi tampak lebih dekat padaku<br />
dengan segala kelapangannya, di saat itu aku mendengar suara orang yang bagaikan<br />
naik gunung Sala’ dan memanggil dengan suaranya yang p<strong>ali</strong>ng keras, “Wahai Ka’b<br />
bin M<strong>ali</strong>k! Bergembiralah dengan menerima salam hangat.” Aku jatuh bersujud di<br />
depan Allâh, karena mengetahui pengampunan telah tiba. Rasul Allâh<br />
mengumumkan penerimaan pertobatan kami oleh Allâh ketika dia melakukan sholat<br />
Fajr. Orang² keluar menyelamati kami. Orang² mulai menerima kami dalam<br />
kelompok, mengucapkan selamat padaku karena Allâh telah menerima<br />
pertobatanku, sambil berkata, “Kami ucapkan selamat karena Allâh menerima<br />
pertobatanmu.” 291<br />
Muhammad menerangkan kisah ini dalam Qur’an:<br />
(Dan Dia juga mengampuni) terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan<br />
tobat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi<br />
itu luas dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka<br />
telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allâh, melainkan kepada-<br />
Nya saja. Kemudian Allâh menerima tobat mereka agar mereka tetap dalam<br />
tobatnya. Sesungguhnya Allâh-lah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.<br />
(Q 9:118)<br />
Seperti yang dapat dilihat di kisah di atas, Muhammad punya kontrol mutlak atas<br />
pengikutnya. Suasana Medina telah berubah sama sek<strong>ali</strong>. Dia bisa memerintahkan para<br />
pengikutnya untuk mengasingkan seorang dari kaum mereka, saudara mereka sendiri,<br />
dan bahkan melarang orang ini untuk bersetubuh dengan istri² mereka. Kontrol<br />
psikologis ini sangat kuat sehingga beberapa orang takut bohong atau mencari-cari<br />
alasan. Muhammad tidak mungkin tahu apa yang dipikirkan orang lain, apakah alasan<br />
yang mereka ajukan benar atau tidak. Tapi dia membuat mereka percaya tuhannya tahu<br />
pikiran mereka sehingga membuat mereka merasa tak berdaya dan bisa dikuasai<br />
sepenuhnya olehnya. Ini adalah bentuk kontrol yang p<strong>ali</strong>ng utama. Sang “Big Brother”<br />
yang tak terlihat tidak hanya mengawasi perbuatanmu, tapi dia juga mengamati<br />
pikiranmu. Tidak ada yang lebih melumpuhkan daripada kontrol kejiwaan seperti ini.<br />
291 Bukhari Volume 5, Book 59, Number 702<br />
212