02.07.2013 Views

Patiseri Jilid 2.pdf

Patiseri Jilid 2.pdf

Patiseri Jilid 2.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

B. BAHAN<br />

1. Tepung terigu<br />

Tepung terigu adalah bahan utama dalam pembuatan roti. Perhatikan<br />

di dalam memilih jenis terigu. Jenis yang paling tepat adalah tepung<br />

terigu jenis hard dengan kandungan gluten di atas 12,5 %.<br />

Kandungan glutennya yang tinggi akan membentuk jaringan elastis<br />

selama proses pengadukan. Pada tahap fermentasi gas yang terbentuk<br />

oleh yeast akan tertahan oleh jaringan gluten, hasilnya adonan<br />

roti akan mengembang besar dan empuk teksturnya (lebih lengkapnya<br />

tentang terigu dapat dilihat pada bab II).<br />

Gambar 13.2 : Tepung terigu (Pati/amilosa dan amilopektin) saat<br />

fermentasi menjadi glukosa<br />

2. Air atau cairan<br />

Selain air cairan yang dapat digunakan dalam pembuatan roti adalah<br />

susu segar, bir, sari buah-buahan dan lain-lain. Dalam pembuatan<br />

roti, cairan mempunyai banyak fungsi. Dengan tercampurnya tepung<br />

dengan air akan memungkinkan terbentuknya gluten. Selain itu air<br />

juga berfungsi mengontrol kepadatan adonan dan membantu penyebaran<br />

bahan-bahan lain agar dapat tercampur rata. Untuk adonan<br />

roti, gunakan air dengan pH normal (air minum) sehingga mendapatkan<br />

roti yang maksimal.<br />

Proses pembuatan roti sebaiknya menggunakan air dingin<br />

(air es). Sebab proses pembuatan roti selalu melibatkan ragi roti<br />

(yeast). Ragi roti di dalam adonan akan bekerja secara optimal bila<br />

suhunya di bawah 30°C (tidak boleh melebihi 30 o C saat diaduk/mix-<br />

373

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!