02.07.2013 Views

Patiseri Jilid 2.pdf

Patiseri Jilid 2.pdf

Patiseri Jilid 2.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kalau terbentuknya jaringan itu bersama-sama dengan hadirnya<br />

lemak dalam resep maka jaringan zat gluten ini terjadi dengan kuat,<br />

elastis dan sanggup untuk memperlebar dirinya sewaktu menerima<br />

gas CO2 sebagai hasil kerja yeast tanpa mengalami pemutusan di<br />

sana sini. Jaringan zat gluten tepung yang terbentuk dalam adonan<br />

dapat diibaratkan sebagai semacam balon karet.<br />

c. Hasil jadi (roti) tidak cepat menjadi keras atau staling.<br />

Tepung terigu selain mengandung apa yang disebut zat gluten juga<br />

mengandung zat hidrat arang. Zat hidrat arang ini terdiri dari apa<br />

yang disebut Amylose dan Amylopectine yang berbanding sama.<br />

Sewaktu proses pembakaran roti berlangsung, amylose dari zat hidrat<br />

arang tadi meleleh menjadi semacam selai dan yang bersama<br />

dengan zat gluten tepung bertanggung jawab untuk membentuk daging<br />

roti yang “membul-membul”. Pada saat roti mengalami proses<br />

pendinginan, perlahan-lahan amylose yang meleleh sewaktu pembakaran<br />

berlangsung, berubah dengan mengalami proses kristalisasi.<br />

Kalau proses kristalisasi ini berlangsung dengan cepat, maka roti<br />

berubah menjadi kering dan keras.<br />

Dengan hadirnya lemak di dalam resep, lemak tadi akan melapisi<br />

amylose yang meleleh tadi hingga akibatnya proses kristalisasinya<br />

menjadi berlangsung dengan lambat. Karena proses kristalisasinya<br />

lambat, maka akibatnya roti menjadi bisa lebih lama daya keempukannya<br />

dan sekaligus memberikan kelembutan pada serat roti, dan<br />

mempermudah pemotongan (slicing). Margarin dan butter adalah<br />

pilihan lemak yang sering digunakan dalam roti. Di dalam adonan<br />

lemak dapat menahan gas CO2 keluar dari adonan sehingga akan<br />

diperoleh volume roti lebih besar. Untuk mendapatkan citarasa yang<br />

lezat disarankan menggunakan butter, sedangkan margarin menjadikan<br />

roti beraroma lebih ringan. Untuk lebih lengkapnya tentang lemak<br />

dapat dilihat pada bab II bagian lemak.<br />

8. Telur<br />

Fungsi Telur<br />

Telur adalah makanan yang penuh gizi. Telur mempunyai sifat mengembang<br />

apabila dikocok, sehingga volumenya dapat beberapa<br />

kali lipat lebih banyak dari volume sebelumnya. Fungsi telur pada<br />

proses pembuatan roti yaitu telur berfungsi di dalam proses pembentukan<br />

krim, meningkatkan jumlah gas yang ditangkap oleh gluten,<br />

memberikan warna serta flavor yang khas, menangkap air, sebagai<br />

pelunak dan memberikan kontribusi terhadap nilai gizi. Sifat telur<br />

yang unggul dalam hal ini tidak dapat diganti dengan bahan lain.<br />

Albumin pada telur menyebabkan pengikatan air yang lebih baik<br />

pada crumb roti. Protein putih telur mempunyai sifat yang mirip<br />

dengan gluten karena dapat membentuk lapisan tipis yang cukup<br />

kuat untuk menahan gas yang dihasilkan selama proses fermentasi.<br />

379

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!