11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hal. 108 of 215Setelah itu ia diperlakukan dengan sangat.hormat. Azimzada, orang yang mengenali sangpenerus, akhirnya menjadi kepala tempat ibadah.GURU-GURU PALING LAMABahauddin, dalam lamunan, membawa dirinya ke masa lalu.Ia berkata pada sekelompok pencari yang berkunjung:"Aku baru saja melihat, dan bersahabat dengan guru-guru di masa paling kuno, kendatimereka sudah lama wafat."Mereka berkata padanya, "Tolong katakan pada kami, bagaimana penampakan mereka."Katanya, "Seperti sikapmu terhadap ajaran, dimana mereka akan menganggap dirimuiblis.""Persoalan-persoalan seperti itu, pernahkah kau melihat mereka, seharusnya kaumenganggap mereka benar-benar tidak sesuai bersahabat denganmu. Janganlah bertanyatentang mereka."MENGAPA AKU MELAKUKANNYASuatu hari seorang laki-laki mendatangi guru agung, Bahauddin.Ia minta bantuan untuk masalahnya, dan bimbingan di jalan Ajaran.Bahauddin mengatakan padanya untuk meninggalkan pelajaran spiritual, danmeninggalkan halaman saat itu juga.Seorang pengunjung yang baik hati memprotes Bahauddin."Seharusnya kau menunjukkan," ujar guru.Pada saat itu, seekor burung terbang memasuki ruangan, berputar ke sana ke mari, tidaktahu ke mana akan keluar.Sang <strong>Sufi</strong> menunggu sampai burung itu hinggap di dekat jendela yang terbuka di ruangantersebut. Tiba-tiba ia menepukkan tangannya.Ketakutan, burung itu terbang langsung melalui jendela yang terbuka untuk kebebasan."Baginya, suara itu haruslah sesuatu yang mengejutkan, bahkan sebuah penghinaan, kautidak setuju?" ujar Bahauddin.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!