11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal. 17 of 215BENTUK-BENTUK KEGIATAN SUFIApakah ajaran <strong>Sufi</strong> lainnya, Bagaimana mereka melakukannya? Apa persoalan-persoalankhusus bagi yang ingin mempelajari gagasan-gagasan <strong>Sufi</strong> dari sumber yang mempunyainama reputasi?Kaum <strong>Sufi</strong> menyatakan, bahwa itulah suatu bentuk ilmu pengetahuan yang dapat dicapaimanusia, dimana seperti suatu perintah untuk pelajaran skolastik, sebagaimana orangdewasa kepada bayi. Sebagai contoh, perbandingan al-Ghazali: "Seorang anak tidakmemiliki ilmu pengetahuan yang nyata mengenai hasil-hasil yang dicapai oleh orangdewasa. Seorang dewasa biasa (awam) tidak dapat memahami hasil-hasil yang dicapaiseorang terpelajar. Dalam cara yang sama, seorang terpelajar tidak dapat mengerti tentangpengalaman-pengalaman orang-orang suci yang selalu mendapat pencerahan, atau para<strong>Sufi</strong>." 88 Ini untuk sebuah permulaan (awal), bukan sebuah konsep yang mana secarainstan direkomendasikan tersendiri untuk orang terpelajar. Hal ini bukanlah persoalanbaru. Pada abad kesebelas, Muhammad al-Ghazali (Algazel) yang telah memelihara(menyelamatkan) para teolog Muslim dari penafsiran materi-materi yang berhubungandengan Islam dalam suatu cara serupa --sebagaimana menggagalkan serangan filsafatYunani, yang diinformasikan para sarjana Yunani-- bahwa mode ilmu pengetahuanmereka lebih rendah mutunya daripada yang diperoleh melalui praktek-praktek <strong>Sufi</strong>.Mereka menjadikan dirinya sebagai pahlawan mereka, dan para pewaris mereka tetapmengajarkan penafsiran-penafsirannya sebagai Islam ortodoks, meskipun pernyataannyabahwa metode akademis adalah tidak cukup dan kurang bermutu untuk ilmu pengetahuanyang sebenarnya (sejati).Kemudian ar-Rumi, penyair dan mistikus besar, yang mengatakan kepada pendengarnyabahwa seperti seorang tuan rumah yang baik, ia telah memberi mereka puisi karenamereka membutuhkannya, untuk melengkapi apa yang ditanyakan. Tetapi, iamelanjutkan, puisi adalah tak berharga dibanding dengan suatu perkembangan pentingtertentu dari individu. Hampir tujuhratus tahun ia masih dapat melukai orang-orangdengan kata-kata ini. Tak berapa lama kemudian, seorang pengulas dalam sebuah koranInggris yang memiliki reputasi baik, juga merasa terhina dengan bagian ini (dimana diamenemukan dalam sebuah terjemahan), bahwa dia berkata, "Ar-Rumi mungkin berpikirbahwa puisi adalah omong kosong. Saya pikir bahwa puisinya adalah omong kosongdalam terjemahan ini."Tetapi gagasan-gagasan <strong>Sufi</strong>, diambil dari sikap tersebut, tidak pernah dimaksudkanuntuk menantang manusia, hanya untuk memberinya atau melengkapinya dengan suatutujuan yang lebih tinggi, untuk mempertahankan konsepsinya bahwa mungkin adabeberapa fungsi (manfaat) dari pikiran yang dihasilkan sebagai contoh para tokoh besar<strong>Sufi</strong>. Yang tak dapat dielakkan adalah orang-orang yang bertabrakan dengan gagasan ini.Hal itu karena kelaziman dari reaksi ini, bahwa kaum <strong>Sufi</strong> mengatakan, kalau orang tidakbenar-benar menginginkan pengetahuan bahwa pernyataan-pernyataan <strong>Sufi</strong>sme menjadidapat tertanam: mereka sesungguhnya hanya mencari kepuasan hati mereka sendiri, didalam sistem berpikir mereka. 89 Tetapi <strong>Sufi</strong> menuntut dengan tegas: "Waktu yang singkat

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!