11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hal. 7 of 215Sebuah tempat berlindung yang memungkinkan, akan ditemukan jika kita dapatmenerima penegasan seorang ahli --seperti Profesor R. A. Nicholson-- atau jika bertanyakepada kaum <strong>Sufi</strong>.Nicholson mengatakan: "Sebagian sarjana Eropa telah mengidentifikasi hal itu denganSophos dalam pengertian penganut teosofia. 11 Tetapi Noldeke … secara konklusifmenunjukkan bahwa nama tersebut diambil dari shuf (wool) dan awalnya digunakan olehorang-orang Muslim zuhud (asketis) yang, dalam meniru para pendeta Kristen,mengenakan jubah wool kasar sebagai tanda penyesalan dan penolakan terhadap nafsuduniawi." 12Opini karakteristik ini, jika tidak berisiko, telah dipublikasikan pada tahun 1914. Empattahun sebelumnya, Nicholson sendiri telah menawarkan terjemahannya, Revelation, abadkesebelas, laporan orang-orang Persia paling awal yang tersedia mengenai <strong>Sufi</strong>sme, dansalah satu di antara naskah-naskah <strong>Sufi</strong> paling otoritatif. Pada halaman-halaman tersebut,penulis, Hujwiri yang agung, secara spesifik menyebutkan --dan ini diterjemahkandengan jelas tetapi diabaikan Nicholson-- bahwa <strong>Sufi</strong> tidak memiliki etimologi. 13Nicholson menunjukkan tidak ada yang aneh mengenai klaim tersebut, tetapi pemikirantentang hal tersebut dapat menuntunnya pada suatu gagasan penting dalam <strong>Sufi</strong>sme.Baginya, sangat jelas, sebuah kata harus memiliki etimologi. Tanpa disadarimengasumsikan bahwa 'tanpa etimologi' pastilah absurd, ia tidak melihat lebih jauh padaarah tersebut, tetapi tanpa ragu-ragu, terus mencari suatu derivasi etimologis. SepertiNoldeke dan banyak lainnya, suatu pemikiran serupa akan lebih menyukai kata woolpada paradoks yang tidak asli (palsu) 'tidak memiliki etimologi'.Inilah alasan yang pasti, mengapa dalam buku terbarunya tentang <strong>Sufi</strong>sme, PasturCyprian Rice (pengagum dan murid Nicholson) mengatakan, setengah abad setelahpublikasi naskah Hujwiri dalam bahasa Inggris (versi yang ia puji):"… dari kebiasaan mereka mengenakan busana wool (shuf) kasar, (mereka) dikenalsebagai kaum <strong>Sufi</strong>." 14Tetapi perkenalan dengan kaum <strong>Sufi</strong>, apalagi di hampir setiap tingkat mana saja dariakses pada kebiasaan-kebiasaan praktis dan tradisi lisan mereka, telah dapat denganmudah memecahkan kontradiksi tidak murni, antara eksistensi sebuah kata dan ketiadaanderivasi etimologis. Jawabannya adalah, kaum <strong>Sufi</strong> menganggap bunyi dari huruf-hurufS,U,F (dalam huruf Arab Shad, Waw, Fa) dengan cara penggunaan yang sama, memilikipengaruh signifikan pada mentalitas manusia.Oleh karena itu, kaum <strong>Sufi</strong> adalah 'Orang-orang SSSUUUFFF.Setelah menyelesaikan teka-teki permainan kata-kata tersebut (secara insidentalmengilustrasikan kesulitan untuk mendapatkan pegangan dengan gagasan-gagasan <strong>Sufi</strong>,apabila seseorang hanya berpikir pada garis pemikiran tertentu), kita segera melihat suatuproblem yang baru dan karakteristik muncul menggantikannya. Pemikir kontemporer

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!