11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal. 95 of 215suatu dasar didalam mana kesucian khususnya dapat dipergunakan, segera dia pergi kesisi tempat tidur si pencuri.Si pencuri, ketika dia melihat orang suci berada di sisinya, berpikir bahwa akhir (hidup)-nya pasti lebih dekat daripada rasa takutnya. Mengerahkan segala kekuatannya diaberkomat-kamit:"Perempuan tua di ujung jalan, dia memiliki Dib-Dib terkutuk, dan telah menyambarku.Tolonglah aku, jika Anda bisa, Faqih yang mulia!""Anakku," kata Faqih, meski dia sendiri bingung, "Pikirkan dirimu sendiri ataspenyesalan dan memohon rahmat, karena saat-saat yang tersisa mungkin benar-benartinggal beberapa."Dia meninggalkan si pencuri dan pergi ke pondok perempuan tua yang disebutkan.Memandang dengan tajam melalui jendela, dalam jarak tertentu dia mendengar suararengekan sebagaimana ia menggeliat dan merasa ngeri:"Dib-Dib busuk, kau membunuhku ... Hentikan, hentikan, Dib-Dib jahat, karena kaumenguras darah kehidupanku..."Dan dia melanjutkan untuk beberapa waktu dalam nada begitu, kadang terisak-isak dankadang diam. Faqih sendiri sekarang mulai merasa seperti jika suatu udara dingin yangmengerikan melewatinya. Dia mulai gemetar dan tangannya mencengkeram kusenjendela, giginya gemeretuk.Mendengar suara sedemikian, orang tua gila itu melompat dari tempat tidurnya danmenangkap Faqih yang ketakutan dengan tangannya."Apa yang kau kerjakan, laki-laki terhormat dan terpelajar, di tengah malam, mengintiporang baik-baik melalui jendela?" seru dia melengking."Baik, tetapi perempuan malang," suara si Faqih terputus-putus. "Aku mendengar engkauberbicara tentang Dib-Dib yang mengerikan, dan sekarang aku khawatir bahwa hal itutelah mencengkeram hatiku seperti mencengkeram milikmu, dan bahwa aku, secara-fisikdan spiritual, lenyap ...""Engkau luar biasa bodoh," lengking perempuan tua itu, "memikirkan bahwa untukseluruh tahun-tahun tersebut, aku telah menghormatimu sebagai seorang alim dan bijak.Engkau mendengar orang berkata 'Dib-Dib' dan kau membayangkan bahwa hal itu akanmembunuhmu! Lihat, nun di sudut sana, dan lihat apa Dib-Dib yang mengerikan itusesungguhnya!"Dan dia menunjuk kepada keran yang airnya menetes, yang mana sang Faqih segeramenyadari bahwa kebocoran tersebut menimbulkan suara dib-dib-dib ...

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!