11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hal. 151 of 215"Tidak ada satu pun yang dapat kau miliki dariku," jawab sang Dermawan, "hinggaengkau mati. Inilah makna dari sebuah ungkapan bijak: 'Manusia harus mati sebelumkematiannya.' Hadiah ini datang setelah 'kematian' bukan sebelumnya. Dan 'kematian' ini,bahkan, tidak mungkin tanpa bantuan."PERUSAKAN SEBUAH KOTASeorang <strong>Sufi</strong> suatu saat berseru, di dalam keadaan lengang: "Aku akan menjadi sebabkerusakan kota ini."Orang-orang telah mengira dia gila, atau sekadar mencoba menakut-nakuti masyarakat.Mereka tidak mengganggunya. Mereka juga tidak sedikit pun menaruh perhatian denganapa yang dia katakan. Bagaimanapun, ia hanya seorang yang lemah dan tidak memilikisuatu kedudukan sosial.Suatu hari, sang <strong>Sufi</strong> memanjat sebuah pohon dan jatuh. Tubuhnya menimpa danmematahkan dinding waduk di bawahnya. Banjir yang diakibatkan oleh pecahnyadinding waduk tersebut, telah merusakkan dan menenggelamkan kota.Hanya setelah peristiwa tersebut, ketika tubuhnya ditemukan, kata-katanya diingat orang.KUDA AJAIBSeorang raja mempunyai dua putra. Si sulung, membantu masyarakat dengan bekerjademi mereka, dalam cara yang mereka pahami. Sedang putra kedua, disebut 'Pemalas'karena ia seorang pemimpi, sejauh yang dapat dilihat orang.Putra pertama mendapat penghargaan tinggi di negerinya. Anak kedua, memperoleh kudakayu dari tukang kayu dan menaikinya. Namun kuda kayu tersebut adalah kuda ajaib.Membawa penunggangnya, kalau ia bersungguh-sungguh, sesuai keinginan hatinya.Menuruti hasrat hatinya, suatu hari sang pangeran muda menghilang bersama kudaajaibnya. Ia menghilang dalam waktu yang lama. Setelah mengalami banyakpetualangan, ia kembali bersama putri cantik dari Negeri Cahaya. Ayahnya sangatgembira karena ia kembali dengan selamat, serta mendengarkan cerita tentang kuda ajaib.Kuda tersebut dibuat, disediakan untuk siapa pun yang menginginkannya. Tetapisebagian besar orang lebih suka memanfaatkan yang nyata, yang telah dibuktikan dengantindakan oleh pangeran pertama kepada mereka, karena bagi mereka kuda kayu tersebuttampak seperti mainan. Mereka tidak menangkap atau mengerti di luar (melampaui)penampilan fisik kuda tersebut, yang memang tidak mengesankan -- hanya sepertimainan.Ketika raja mangkat, 'pangeran yang suka bermain dengan mainan kanak-kanak' tersebut,karena harapan ayahnya, menjadi raja. Tetapi masyarakat pada umumnya membenci atau

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!