Hal. 160 of 215ketakutan dari ladang, tempat mereka mendapatkan gandum. "Ada makhluk aneh diladang itu!" kata mereka kepadanya. Ia melihat sebuah semangka.Ia menawarkan diri untuk membunuh 'makhluk aneh' tersebut. Ketika ia memotongsemangka tersebut dan tangkainya, kemudian mengambil sepotong dan memakannya,orang-orang justru menjadi makin takut padanya daripada terhadap semangka tadi.Mereka mengusirnya dengan garpu rumput, berteriak, "Ia akan membunuh kitaselanjutnya, jika kita tidak membuangnya!"Hal ini terus terjadi, bahwa di lain waktu, lain orang juga tersesat di Negeri Orang Bodoh,dan hal yang sama terjadi pula padanya. Sebaliknya, alih-alih menawarkan membantumengatasi 'makhluk aneh' itu, ia setuju dengan mereka, bahwa benda itu pasti berbahaya.Maka sambil berjingkat menjauhinya, ia memperoleh kepercayaan orang-orang bodohitu. Ia melewatkan waktu yang lama bersama mereka di rumah mereka, sampai iaberhasil mengajari mereka sedikit demi sedikit, kenyataan dasar yang memungkinkanmereka tidak hanya hilang rasa takutnya terhadap buah semangka, tetapi bahkanmengelolanya sendiri.PADUKA YANG MULIAMelalui serangkaian kesalahpahaman dan kebetulan, Mullah Nashruddin menemukandirinya pada suatu hari di dalam gedung pertemuan Kaisar Persia.Shahinshah dikelilingi oleh para bangsawan yang egois, para gubernur propinsi, anggotaistana dan berbagai penjilat. Masing-masing mendesak raja agar ditetapkan sebagaikepala kedutaan besar yang segera dikirim ke India.Kesabaran raja sudah habis, ia mengangkat kepalanya dan orang-orang yangmemaksakan kehendaknya tersebut, maka secara spiritual memohon pertolongan darilangit, siapa yang seharusnya dipilih. Matanya bercahaya pada Mullah Nashruddin."Orang ini akan menjadi duta besar," dia mengumumkan, "maka sekarang tinggalkan akudalam ketenangan."Nashruddin diberi busana bagus, peti besar penuh dengan batu mirah (ruby), berlian,jamrud, dan karya-karya seni yang tak ternilai dipercayakan kepadanya; hadiah dariShahinshah untuk Mogul Agung.Para anggota istana ternyata tidak puas. Untuk sementara mereka bersatu atas penghinaanterhadap tuntutan ini, dan memutuskan menjatuhkan Mullah. Pertama, mereka memasukitempat tinggalnya dan mencuri permata, kemudian dibagi rata diantara mereka sendiri,menggantinya dengan tanah agar tetap berat. Lalu mereka memanggil Nashruddin,bermaksud menjatuhkannya dengan memberinya masalah, dan berusaha mencemarkanmajikan mereka.
Hal. 161 of 215"Selamat, Nashruddin yang agung," kata mereka, "Sumber kebijakan, Merak Dunia yangmemiliki semua esensi kebajikan. Oleh karena itu, kami memanggilmu. Ada beberapa halyang mungkin dapat kami sarankan kepadamu, yaitu etika dan perilaku seorang utusandiplomatik.""Aku akan merasa terbantu jika kalian mau mengatakannya," ujar Nashruddin."Baiklah," kata pimpinan intrik tersebut, "Hal pertama, engkau harus sederhana, untukmenunjukkan betapa sederhananya dirimu. Engkau tidak boleh sedikit pun menunjukkandiri sebagai orang penting. Saat sampai di India, engkau harus memasuki masjidsebanyak engkau bisa, dan mintalah derma untuk dirimu sendiri. Kedua, engkau harusmenjawab etika istana di Negeri di mana engkau diutus. Ini artinya, bahwa engkau akanmenyebut Mogul Agung sebagai Bulan Purnama.""Tetapi itu bukankah julukan Kaisar Persia?""Tidak di India."Maka Nashruddin pun dikirim. Kaisar Persia berpesan kepadanya saat berangkat, "Hatihatilah,Nashruddin. Turutilah etika yang berlaku di sana. Karena Mogul adalah kaisaryang perkasa dan kita harus mengesankannya tanpa penghinaan.""Aku sudah siap Yang Mulia," ujar Nashruddin.Setelah memasuki wilayah India, Nashruddin segera memasuki masjid dan naik kemimbar, "Wahai ummat!" serunya, "lihat diriku mewakili Bayangan Allah di Bumi! Poroslingkaran Bumi! Keluarkan uangmu, karena aku mengadakan derma."Hal ini dia ulang di setiap masjid yang dapat ditemukan, semua jalan dari Baluchistanhingga kekaisaran Delhi. Nashruddin telah mengumpulkan uang banyak. "Gunakan itu,"ujar penasihat yang lalu, "untuk apa pun yang engkau inginkan. Karena itu hasilkeikhlasan dan pemberian berdasar perasaan, penggunaannya akan menciptakanpermintaannya sendiri."Sebenarnya, yang mereka inginkan terjadi pada Mullah adalah, ia mendapat ejekan saatmengumpulkan uang dengan sikap 'memalukan' tersebut. "Orang suci harus hidup darikesucian mereka," ujar Nashruddin dari masjid ke masjid. "Aku tidak menilainya danmengharapkannya. Bagi kalian, uang adalah sesuatu yang ditimbun, setelah dicari. Kaliandapat menukarnya dengan barang. Bagiku, uang adalah bagian dari suatu alat. Akumewakili kekuatan alam dari pertumbuhan perasaan, pemberian dan pengeluaran."Sekarang, sebagaimana kita semua tahu, kebaikan sering beralih dari kejahatan yangnyata, dan sebaliknya. Mereka yang berpikir bahwa Nashruddin hanya menghubungkanisi sakunya sendiri tidak menyumbang. Karena beberapa alasan, pertemuan mereka tidakberhasil. Mereka yang percaya dan memberikan uangnya, secara misterius menjadi kaya.Tetapi kita harus kembali kepada cerita kita.
- Page 1 and 2:
Hal. 1 of 215Jalan SufiReportase Du
- Page 3 and 4:
Hal. 3 of 215DAFTAR ISIa.Pengantarb
- Page 5 and 6:
Hal. 5 of 215BAGIAN PERTAMA: KAJIAN
- Page 7 and 8:
Hal. 7 of 215Sebuah tempat berlindu
- Page 9 and 10:
Hal. 9 of 215KETERBATASAN PENDEKATA
- Page 11 and 12:
Hal. 11 of 215VERIFIKASI SUMBER-SUM
- Page 13 and 14:
Hal. 13 of 215pendukung pergerakan.
- Page 15 and 16:
Hal. 15 of 215Persoalannya di sini
- Page 17 and 18:
Hal. 17 of 215BENTUK-BENTUK KEGIATA
- Page 19 and 20:
Hal. 19 of 215singkat dilarang seti
- Page 21 and 22:
Hal. 21 of 215sosial kaum perempuan
- Page 23 and 24:
Hal. 23 of 215perluasan dan jenis-j
- Page 25 and 26:
Hal. 25 of 2151. Mengerti bahwa bag
- Page 27 and 28:
Hal. 27 of 21511. Lihat Tholuck, op
- Page 29 and 30:
Hal. 29 of 215(rev. Dr. Sell, Sufis
- Page 31 and 32:
Hal. 31 of 215hlm. 290 dan 291 dan
- Page 33 and 34:
Hal. 33 of 215Arberry, The Doctrine
- Page 35 and 36:
Hal. 35 of 21576. Brown, The Darvis
- Page 37 and 38:
Hal. 37 of 215Dalam teks bahasa Per
- Page 39 and 40:
Hal. 39 of 215BAGIAN KEDUA: PENULIS
- Page 41 and 42:
Hal. 41 of 215Imam al-Ghazali tenta
- Page 43 and 44:
Hal. 43 of 215mengenai kesenangan t
- Page 45 and 46:
Hal. 45 of 215mempertahankan keadaa
- Page 47 and 48:
Hal. 47 of 215Minumlah 'anggur', ma
- Page 49 and 50:
Hal. 49 of 215DONGENG FAZL-RABBISua
- Page 51 and 52:
Hal. 51 of 215"Engkau terlalu seder
- Page 53 and 54:
Hal. 53 of 215PEMAHAMAN ORANG GILAT
- Page 55 and 56:
Hal. 55 of 215lipat daripada semua
- Page 57 and 58:
Hal. 57 of 215"Dia itulah Guru Agun
- Page 59 and 60:
Hal. 59 of 215CINTA YANG LEBIH TING
- Page 61 and 62:
Hal. 61 of 215MENYIMPANG DARI JALAN
- Page 63 and 64:
Hal. 63 of 215PELAJAR DAN PERTAPABe
- Page 65 and 66:
Hal. 65 of 215KOIN EMAS DIANGGAP MU
- Page 67 and 68:
Hal. 67 of 215ORANG YANG TIDAK PEDU
- Page 69 and 70:
Hal. 69 of 215CINTACinta manusia ke
- Page 71 and 72:
Hal. 71 of 215GELOMBANG BESARDi had
- Page 73 and 74:
Hal. 73 of 215Karya utama Jalaluddi
- Page 75 and 76:
Hal. 75 of 215Langit dan cahaya mat
- Page 77 and 78:
Hal. 77 of 215DUA ALANG-ALANGDua al
- Page 79 and 80:
Hal. 79 of 215Ia seharusnya mencari
- Page 81 and 82:
Hal. 81 of 215melompat, mendengar,
- Page 83 and 84:
Hal. 83 of 215Abu Ishaq Syami Chisy
- Page 85 and 86:
Hal. 85 of 215Ahli kebun sejati bis
- Page 87 and 88:
Hal. 87 of 215Maka sang ayah mengat
- Page 89 and 90:
Hal. 89 of 215Kegiatannya, seperti
- Page 91 and 92:
Hal. 91 of 215istilah yang berlebih
- Page 93 and 94:
Hal. 93 of 215DERAJAT (KEBESARAN) D
- Page 95 and 96:
Hal. 95 of 215suatu dasar didalam m
- Page 97 and 98:
Hal. 97 of 215PENCURI, PEMILIK TOKO
- Page 99 and 100:
Hal. 99 of 215mengisyaratkan suatu
- Page 101 and 102:
Hal. 101 of 215Kemudian, saat pelay
- Page 103 and 104:
Hal. 103 of 215tahu, misalnya, di m
- Page 105 and 106:
Hal. 105 of 215Lalu kaum darwis ber
- Page 107 and 108:
Hal. 107 of 215Yang kedua menjawab,
- Page 109 and 110: Hal. 109 of 215PENGAJARAN TAK LANGS
- Page 111 and 112: Hal. 111 of 215SUFI YANG MENYEBUT D
- Page 113 and 114: Hal. 113 of 215Rewgari: Kebodohan a
- Page 115 and 116: Hal. 115 of 215"Kami di sini di Buk
- Page 117 and 118: Hal. 117 of 215Tetapi seorang asing
- Page 119 and 120: Hal. 119 of 215ISTANA PENCERAHAN(Al
- Page 121 and 122: Hal. 121 of 215Setelah kembali dari
- Page 123 and 124: Hal. 123 of 215BAYAZID AL-BISTHAMIS
- Page 125 and 126: Hal. 125 of 215Setahun berlalu, al-
- Page 127 and 128: Hal. 127 of 215Ia berkata, "Seekor
- Page 129 and 130: Hal. 129 of 215perbuatan jahatnya,
- Page 131 and 132: Hal. 131 of 215BUNGA DAN BATUKetika
- Page 133 and 134: Hal. 133 of 215"Karena kita bepergi
- Page 135 and 136: Hal. 135 of 215Oleh karena itu, mer
- Page 137 and 138: Hal. 137 of 215Bagaimanapun, terdap
- Page 139 and 140: Hal. 139 of 215DOA UNTUK ORANG MATI
- Page 141 and 142: Hal. 141 of 215PERMATASeorang pemud
- Page 143 and 144: Hal. 143 of 215Al-Junaid berbicara
- Page 145 and 146: Hal. 145 of 215"Di sini aku mempuny
- Page 147 and 148: Hal. 147 of 215"Aku pergi menemuiny
- Page 149 and 150: Hal. 149 of 215"Sesungguhnya Rasulu
- Page 151 and 152: Hal. 151 of 215"Tidak ada satu pun
- Page 153 and 154: Hal. 153 of 215memperhatikan seoran
- Page 155 and 156: Hal. 155 of 215"Sekarang aku sendir
- Page 157 and 158: Hal. 157 of 215Tidak ada manusia ya
- Page 159: Hal. 159 of 215Kasjan membawa sang
- Page 163 and 164: Hal. 163 of 215Raja India dan para
- Page 165 and 166: Hal. 165 of 215BAGIAN KEENAM: TEMA-
- Page 167 and 168: Hal. 167 of 215(Mirza Khan, Anshari
- Page 169 and 170: Hal. 169 of 215nasihat untuk memili
- Page 171 and 172: Hal. 171 of 215Maka ia tidak mempun
- Page 173 and 174: Hal. 173 of 215(Nabi Muhammad saw.)
- Page 175 and 176: Hal. 175 of 215Sudut pandang (metod
- Page 177 and 178: Hal. 177 of 215Tentang Kejengkelan
- Page 179 and 180: Hal. 179 of 215"Aku bekerja untuk m
- Page 181 and 182: Hal. 181 of 215MAKNA KULTURPemahama
- Page 183 and 184: Hal. 183 of 215Masa Muhammad saw me
- Page 185 and 186: Hal. 185 of 215(Hafizh)GEJALASeseor
- Page 187 and 188: Hal. 187 of 215MENCAPAI DERAJAT KEB
- Page 189 and 190: Hal. 189 of 215RAJAH GAMBAR SINGAPa
- Page 191 and 192: Hal. 191 of 215Banyak juga jenis pe
- Page 193 and 194: Hal. 193 of 215Karena hal ini kita
- Page 195 and 196: Hal. 195 of 215Betapapun, ia dapat
- Page 197 and 198: Hal. 197 of 215Menarik untuk dicata
- Page 199 and 200: Hal. 199 of 215pengganti sementara
- Page 201 and 202: Hal. 201 of 215KESATUAN PENGETAHUAN
- Page 203 and 204: Hal. 203 of 215Tetapi hanya kaum Su
- Page 205 and 206: Hal. 205 of 215merasa diremehkan de
- Page 207 and 208: Hal. 207 of 215Ali al-Hujwiri dipan
- Page 209 and 210: Hal. 209 of 215Engkau mungkin mende
- Page 211 and 212:
Hal. 211 of 215Jawaban: Semuanya di
- Page 213 and 214:
Hal. 213 of 215Pertanyaan 16: Jika
- Page 215:
Hal. 215 of 215Pertanyaan 12: Apaka