11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal. 120 of 215Aliran kita didirikan berdasar otoritas pendahulu kita, yang dapat dibuktikan dan tanpacela di dalam suksesi terus menerus, serta tercatat dari asal-usul spiritual. Bagaimanapun,sedikit yang engkau ketahui, betapa kecilnya anggapan-anggapan eksternal (yangmemuaskanmu melalui reputasi moral kami) dalam perbandingan dengan KebenaranPengalaman fundamental, yang merupakan kekuatan warisan kami yang tidak terlihat.(Bahauddin Naqsyabandi)BAGIAN KEEMPAT: DIANTARA GURU BESARPERTEMUAN DENGAN KHIDRKhidr adalah 'pemandu gaib' kaum <strong>Sufi</strong>, dan ia dipercaya sebagai Penuntun tanpa namabagi Musa a.s. di dalam al-Qur'an. 'Orang Berbaju Hijau' ini sering dihubungkan sebagai'Orang Yahudi' dan dalam legenda disamakan dengan tokoh-tokoh seperti St. George danElijah. Dongeng ini --atau laporan-- adalah karakteristik dari fungsi supranatural yangdihubungkan pada Khidr, baik dalam cerita rakyat maupun diantara guru-guru darwis.Suatu ketika, saat berdiri di tepi sungai Oxus, aku melihat seorang pria tercebur. Prialainnya, berbusana darwis, berlari menolongnya, tetapi dia sendiri terseret ke dalam air.Tiba-tiba aku melihat pria ketiga, berpakaian jubah berkilauan, hijau bercahaya,melemparkan diri ke air. Tetapi saat ia menyentuh permukaan air, bentuknya tampakberubah; ia bukan lagi seorang manusia, melainkan sebatang kayu. Dua orang lainberusaha meraihnya, dan bersama-sama mereka mencapai tepi.Sulit untuk mempercayai apa yang telah kulihat, aku mengikuti dari kejauhan,menggunakan semak-semak yang tumbuh di sana sebagai pelindung. Dua pria menarikdiri terengah-engah di tepian sungai; batang kayu tersebut terus hanyut. Akumengawasinya, sampai jauh lepas dari pandangan, dan tersangkut di pinggir, dan priaberjubah hijau, basah kuyup, menarik diri ke pinggir. Air yang membasahinya mulaimenetes; sebelum aku mencapainya, ia sudah hampir kering.Aku menjatuhkan diri di depannya, menangis: "Anda pasti Khidr yang Hadir, OrangBerjubah Hijau, Guru Para Suci. Berkati aku, agar dapat mencapai." Aku takutmenyentuh jubahnya, karena tampak menjadi seperti api hijau. Dia berkata; "Engkausudah terlalu banyak melihat. Mengertilah bahwa aku datang dari dunia lain, dan akutanpa mereka ketahui melindungi orang-orang yang telah melakukan pelayanan. Engkaumungkin murid Sayed Imdadullah, tetapi engkau belum cukup dewasa untuk mengetahuiapa yang kami lakukan demi Allah."Ketika aku mendongak, ia sudah lenyap, dan yang dapat aku dengar adalah suaragemuruh di udara.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!