Hal. 84 of 215mereka mengusirnya dan berteriak, "Engkau salah satu yang terpisah dari kebenarandalam persoalan ini!"Tetapi ahli kebun bertahan. Ia membuat kebun lainnya, di mana pun ia bisa, dan tidak adasatu pun yang sempurna kecuali yang ia pelihara dengan pembantu utamanya. Makadiketahuilah bahwa terdapat banyak kebun dan cara berkebun, orang-orang dari satukebun mengunjungi kebun lainnya, untuk mendukung, mengkritik atau berdebat. Kitabpun ditulis, diadakan perkumpulan ahli kebun, mereka juga menyusun diri mereka sendiridalam tingkatan, sesuai dengan apa yang mereka pikir menjadi tatanan yang diutamakan.Sejalan dengan manusia, kesulitan para ahli kebun tetap ada karena mereka terlalu mudahtertarik oleh hal-hal superfisial. Mereka mengatakan, "Aku suka bunga ini," dan merekaingin orang lain juga menyukainya. Mungkin saja, sebagai pengganti daya tarik dankelimpahan, rumput-rumputan yang menghambat tanaman lain, dapat menyediakan obatobatanatau makanan yang dibutuhkan orang dan ahli kebun untuk makanan dankelangsungan hidup.Diantara ahli kebun ini terdapat mereka yang lebih suka menanam satu jenis tanaman.Mungkin dijelaskan sebagai 'keindahan'. Ada juga yang lebih cenderung hanya menanam,menolak pemeliharaan jalan atau pintu gerbang, bahkan pagar.Ketika si ahli kebun meninggal, ia mewariskan semua pengetahuannya tentang berkebun,menyumbangkannya kepada mereka yang memahaminya menurut kapasitas masingmasing.Maka, ilmu sebagaimana seni berkebun dikenang sebagai warisan yang tersebardi banyak kebun dan juga dalam beberapa catatan.Orang-orang yang dibesarkan di satu kebun atau lainnya, umumnya sudah diajari dengankuat segala kebaikan atau kejelekan, tentang bagaimana penduduk melihat sesuatu yangmungkin mereka tidak mampu -- kendati berusaha -- menyadari bahwa mereka haruskembali pada konsep 'kebun'. Akan tetapi, pada umumnya mereka hanya menerima,menolak, menghentikan keputusan atau mencari apa yang mereka bayangkan sebagaifaktor-faktor umum.Dari waktu ke waktu, ahli kebun sejati bermunculan. Ahli seperti itu, kebanyakan padasemi-kebun, ketika mendengar yang asli, orang-orang berkata, "Oh ya, engkau berbicaratentang kebun seperti sudah kami miliki, atau kami bayangkan."Apa yang mereka milikidan bayangkan, keduanya tidak sempurna.Ahli sejati, yang tidak dapat berunding dengan pekebun imitasi, berkumpul dengansebagian besar mereka, meletakkan di kebun ini atau itu, sesuatu dari seluruh simpananyang memungkinkannya mempertahankan vitalitasnya di beberapa tingkat.Mereka sering terpaksa menyamar, karena orang-orang yang ingin belajar sebenarnyatahu tentang fakta berkebun sebagai seni atau ilmu, mendasari apa pun yang sudahmereka dengar sebelumnya. Maka mereka bertanya, "Bagaimana aku bisa mendapatkanbunga yang lebih indah dari umbi ini?"
Hal. 85 of 215Ahli kebun sejati bisa saja bekerja dengan mereka, karena kebun yang sesungguhnyadapat diwujudkan, untuk keuntungan seluruh ummat manusia. Mereka tidak terlalu lama,tetapi hanya melalui mereka pengetahuan dapat diajarkan, dan orang-orang dapat melihatapa kebun itu sebenarnya.KELOMPOK SUFISekelompok <strong>Sufi</strong> ditugaskan oleh guru mereka ke sebuah wilayah, dan menempatisebuah rumah.Untuk menghindari perhatian yang tidak diinginkan, hanya satu orang yang bertugas --Pemimpin -- mengajar publik. Sisanya, mengemban tugas sebagai pelayan di rumahnya.Ketika guru ini meninggal, komunitas tersebut menyusun kembali tugas-tugas mereka,menyatakan diri mereka sebagai mistik lanjutan.Tetapi penduduk wilayah tersebut tidak hanya mencela mereka sebagai peniru, tetapimengatakan, "Memalukan! Lihat Bagaimana mereka merampas dan membagi warisanGuru Agung. Mengapa, pelayan-pelayan menyedihkan ini sekarang bahkan berperilakuseolah mereka kaum <strong>Sufi</strong>!"Orang-orang awam, dengan pengalaman pemikiran yang kurang, tanpa sarana apa punmenghakimi situasi tersebut. Oleh karena itu, mereka cenderung menerima para penirubelaka, yang mengekor kepada guru dan menolak mereka yang benar-benar membawakarya mereka.Ketika seorang guru meninggalkan komunitas, karena meninggal atau sebab lain,mungkin kegiatannya diharapkan untuk dilanjutkan -- atau mungkin pula tidak.Merupakan suatu ketamakan orang awam, kalau mereka selalu menganggap bahwakelanjutan tersebut memang diinginkan. Merupakan kebodohan relatif mereka, kalautidak dapat melihat sebuah kelanjutan, jika mengambil bentuk lain daripada bentuksederhana.KETIKA KEMATIAN BUKAN KEMATIANSeorang laki-laki diyakini telah meninggal, dan disiapkanlah penguburan, ketika itu iabangun kembali.Laki-laki itu kemudian duduk, tetapi tampak sangat terkejut melihat pemandangansekitarnya, dan pingsan lagi. Kemudian ia dimasukkan dalam keranda, dan upacarapemakaman dimulai.Ketika mereka tiba di kuburan, ia sadar lagi, mengangkat penutup keranda dan berteriakminta tolong.
- Page 1 and 2:
Hal. 1 of 215Jalan SufiReportase Du
- Page 3 and 4:
Hal. 3 of 215DAFTAR ISIa.Pengantarb
- Page 5 and 6:
Hal. 5 of 215BAGIAN PERTAMA: KAJIAN
- Page 7 and 8:
Hal. 7 of 215Sebuah tempat berlindu
- Page 9 and 10:
Hal. 9 of 215KETERBATASAN PENDEKATA
- Page 11 and 12:
Hal. 11 of 215VERIFIKASI SUMBER-SUM
- Page 13 and 14:
Hal. 13 of 215pendukung pergerakan.
- Page 15 and 16:
Hal. 15 of 215Persoalannya di sini
- Page 17 and 18:
Hal. 17 of 215BENTUK-BENTUK KEGIATA
- Page 19 and 20:
Hal. 19 of 215singkat dilarang seti
- Page 21 and 22:
Hal. 21 of 215sosial kaum perempuan
- Page 23 and 24:
Hal. 23 of 215perluasan dan jenis-j
- Page 25 and 26:
Hal. 25 of 2151. Mengerti bahwa bag
- Page 27 and 28:
Hal. 27 of 21511. Lihat Tholuck, op
- Page 29 and 30:
Hal. 29 of 215(rev. Dr. Sell, Sufis
- Page 31 and 32:
Hal. 31 of 215hlm. 290 dan 291 dan
- Page 33 and 34: Hal. 33 of 215Arberry, The Doctrine
- Page 35 and 36: Hal. 35 of 21576. Brown, The Darvis
- Page 37 and 38: Hal. 37 of 215Dalam teks bahasa Per
- Page 39 and 40: Hal. 39 of 215BAGIAN KEDUA: PENULIS
- Page 41 and 42: Hal. 41 of 215Imam al-Ghazali tenta
- Page 43 and 44: Hal. 43 of 215mengenai kesenangan t
- Page 45 and 46: Hal. 45 of 215mempertahankan keadaa
- Page 47 and 48: Hal. 47 of 215Minumlah 'anggur', ma
- Page 49 and 50: Hal. 49 of 215DONGENG FAZL-RABBISua
- Page 51 and 52: Hal. 51 of 215"Engkau terlalu seder
- Page 53 and 54: Hal. 53 of 215PEMAHAMAN ORANG GILAT
- Page 55 and 56: Hal. 55 of 215lipat daripada semua
- Page 57 and 58: Hal. 57 of 215"Dia itulah Guru Agun
- Page 59 and 60: Hal. 59 of 215CINTA YANG LEBIH TING
- Page 61 and 62: Hal. 61 of 215MENYIMPANG DARI JALAN
- Page 63 and 64: Hal. 63 of 215PELAJAR DAN PERTAPABe
- Page 65 and 66: Hal. 65 of 215KOIN EMAS DIANGGAP MU
- Page 67 and 68: Hal. 67 of 215ORANG YANG TIDAK PEDU
- Page 69 and 70: Hal. 69 of 215CINTACinta manusia ke
- Page 71 and 72: Hal. 71 of 215GELOMBANG BESARDi had
- Page 73 and 74: Hal. 73 of 215Karya utama Jalaluddi
- Page 75 and 76: Hal. 75 of 215Langit dan cahaya mat
- Page 77 and 78: Hal. 77 of 215DUA ALANG-ALANGDua al
- Page 79 and 80: Hal. 79 of 215Ia seharusnya mencari
- Page 81 and 82: Hal. 81 of 215melompat, mendengar,
- Page 83: Hal. 83 of 215Abu Ishaq Syami Chisy
- Page 87 and 88: Hal. 87 of 215Maka sang ayah mengat
- Page 89 and 90: Hal. 89 of 215Kegiatannya, seperti
- Page 91 and 92: Hal. 91 of 215istilah yang berlebih
- Page 93 and 94: Hal. 93 of 215DERAJAT (KEBESARAN) D
- Page 95 and 96: Hal. 95 of 215suatu dasar didalam m
- Page 97 and 98: Hal. 97 of 215PENCURI, PEMILIK TOKO
- Page 99 and 100: Hal. 99 of 215mengisyaratkan suatu
- Page 101 and 102: Hal. 101 of 215Kemudian, saat pelay
- Page 103 and 104: Hal. 103 of 215tahu, misalnya, di m
- Page 105 and 106: Hal. 105 of 215Lalu kaum darwis ber
- Page 107 and 108: Hal. 107 of 215Yang kedua menjawab,
- Page 109 and 110: Hal. 109 of 215PENGAJARAN TAK LANGS
- Page 111 and 112: Hal. 111 of 215SUFI YANG MENYEBUT D
- Page 113 and 114: Hal. 113 of 215Rewgari: Kebodohan a
- Page 115 and 116: Hal. 115 of 215"Kami di sini di Buk
- Page 117 and 118: Hal. 117 of 215Tetapi seorang asing
- Page 119 and 120: Hal. 119 of 215ISTANA PENCERAHAN(Al
- Page 121 and 122: Hal. 121 of 215Setelah kembali dari
- Page 123 and 124: Hal. 123 of 215BAYAZID AL-BISTHAMIS
- Page 125 and 126: Hal. 125 of 215Setahun berlalu, al-
- Page 127 and 128: Hal. 127 of 215Ia berkata, "Seekor
- Page 129 and 130: Hal. 129 of 215perbuatan jahatnya,
- Page 131 and 132: Hal. 131 of 215BUNGA DAN BATUKetika
- Page 133 and 134: Hal. 133 of 215"Karena kita bepergi
- Page 135 and 136:
Hal. 135 of 215Oleh karena itu, mer
- Page 137 and 138:
Hal. 137 of 215Bagaimanapun, terdap
- Page 139 and 140:
Hal. 139 of 215DOA UNTUK ORANG MATI
- Page 141 and 142:
Hal. 141 of 215PERMATASeorang pemud
- Page 143 and 144:
Hal. 143 of 215Al-Junaid berbicara
- Page 145 and 146:
Hal. 145 of 215"Di sini aku mempuny
- Page 147 and 148:
Hal. 147 of 215"Aku pergi menemuiny
- Page 149 and 150:
Hal. 149 of 215"Sesungguhnya Rasulu
- Page 151 and 152:
Hal. 151 of 215"Tidak ada satu pun
- Page 153 and 154:
Hal. 153 of 215memperhatikan seoran
- Page 155 and 156:
Hal. 155 of 215"Sekarang aku sendir
- Page 157 and 158:
Hal. 157 of 215Tidak ada manusia ya
- Page 159 and 160:
Hal. 159 of 215Kasjan membawa sang
- Page 161 and 162:
Hal. 161 of 215"Selamat, Nashruddin
- Page 163 and 164:
Hal. 163 of 215Raja India dan para
- Page 165 and 166:
Hal. 165 of 215BAGIAN KEENAM: TEMA-
- Page 167 and 168:
Hal. 167 of 215(Mirza Khan, Anshari
- Page 169 and 170:
Hal. 169 of 215nasihat untuk memili
- Page 171 and 172:
Hal. 171 of 215Maka ia tidak mempun
- Page 173 and 174:
Hal. 173 of 215(Nabi Muhammad saw.)
- Page 175 and 176:
Hal. 175 of 215Sudut pandang (metod
- Page 177 and 178:
Hal. 177 of 215Tentang Kejengkelan
- Page 179 and 180:
Hal. 179 of 215"Aku bekerja untuk m
- Page 181 and 182:
Hal. 181 of 215MAKNA KULTURPemahama
- Page 183 and 184:
Hal. 183 of 215Masa Muhammad saw me
- Page 185 and 186:
Hal. 185 of 215(Hafizh)GEJALASeseor
- Page 187 and 188:
Hal. 187 of 215MENCAPAI DERAJAT KEB
- Page 189 and 190:
Hal. 189 of 215RAJAH GAMBAR SINGAPa
- Page 191 and 192:
Hal. 191 of 215Banyak juga jenis pe
- Page 193 and 194:
Hal. 193 of 215Karena hal ini kita
- Page 195 and 196:
Hal. 195 of 215Betapapun, ia dapat
- Page 197 and 198:
Hal. 197 of 215Menarik untuk dicata
- Page 199 and 200:
Hal. 199 of 215pengganti sementara
- Page 201 and 202:
Hal. 201 of 215KESATUAN PENGETAHUAN
- Page 203 and 204:
Hal. 203 of 215Tetapi hanya kaum Su
- Page 205 and 206:
Hal. 205 of 215merasa diremehkan de
- Page 207 and 208:
Hal. 207 of 215Ali al-Hujwiri dipan
- Page 209 and 210:
Hal. 209 of 215Engkau mungkin mende
- Page 211 and 212:
Hal. 211 of 215Jawaban: Semuanya di
- Page 213 and 214:
Hal. 213 of 215Pertanyaan 16: Jika
- Page 215:
Hal. 215 of 215Pertanyaan 12: Apaka