11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hal. 54 of 215KEMUSTAHILAN DAN KEBODOHANApa yang tampak mustahil dan tidak, adalah lebih baik daripada kebodohan manusiayang menganggapnya mustahil.CAHAYAPecinta (kekasih) sejati akan menemukan cahaya hanya jika, seperti lilin, dirinya adalahbahan bakar, membakar dirinya sendiri.UMMAT KRISTEN DAN MUSLIMSuatu ketika, seorang Kristen menjadi Muslim. Keesokannya ia telah mulai minumanggur.Dalam keadaan mabuk, ibunya datang dan berkata:"Anakku, apa yang engkau kerjakan? Bertingkah dalam cara seperti ini engkau telahmenolak Yesus, dan juga gagal menyenangkan Muhammad. Tetaplah berpijak padakeyakinanmu! Tidak seorang pun dapat menjadi manusia dan menyembah berhala samabaik mempertahankan keyakinan lain."POHON TIDAK MENYADARI AKAN KEADAANNYASuatu hari seorang laki-laki menebang pohon. Seorang <strong>Sufi</strong> yang melihatnya, mendekatdan berkata:"Lihatlah cabangnya yang segar ini, penuh dengan getah, bahagia karena ia belum tahukalau dipotong.""Barangkali memang tidak diketahui kerusakan akan membuatnya menderita, tetapi akanmengetahui pada waktunya.""Sementara itu, engkau tidak dapat menalarnya."Pemotongan ini, ketidaktahuan ini, inilah keadaan manusia.ANAK PANAHKetika anak panah lepas dari busurnya, mungkin melesat lurus, mungkin pula tidak,sesuai kehendak pemanahnya. Betapa aneh, bahwa ketika anak panah melesat tanpamelenceng, tergantung pada keahlian pemanah: tetapi jika keluar dari kebenaran,merupakan anak panah yang menerima perintah keliru!RAJA MAHMUD DAN BUNCISSuatu hari, Raja Mahmud yang perkasa dari Ghazna pergi berburu, ia terpisah darikelompoknya. Ia kemudian mendatangi asap yang berasal dari sebuah api kecil, di manaia juga menemukan perempuan tua dengan belanganya.Raja Mahmud berkata:"Hari ini engkau mendapat tamu seorang raja, apa yang engkau masak di atas apimu?"Perempuan tua itu menjawab, "Ini rebusan buncis."Raja Mahmud bertanya, "Wahai perempuan tua, maukah engkau memberiku sedikit?""Tidak," jawab perempuan itu, "Karena ini hanya untukku. Kerajaanmu tidak berhargasebagaimana buncis-buncis ini. Engkau boleh saja menginginkan buncisku, tetapi akutidak menginginkan apa pun yang engkau miliki. Buncis-buncisku bernilai seratus kali

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!