11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal. 158 of 215mengambil permadani dan memukulnya dengan tongkat. "Permadani," perintahnya,"bawalah aku ke mana pun saudaraku Jankas berada!"Tidak berapa lama sebelum itu, kakaknya, Jankas telah disambar seekor burung Anqaraksasa, yang menyembunyikannya di menara masjid di Khurasan. Karena pada saat ituKasjan berpikir, bahwa Jankas pasti setidaknya telah menjadi seorang pangeran, sipermadani mendengar pikiran tersebut, dan terbang sangat cepat -- menuju pesanggrahanistana raja di kota Balkh, Khurasan.Sang raja, yang telah melihatnya turun, seketika keluar tampak berseri-seri dan berkata,"Barangkali ini pemuda yang diramal akan menolong putriku dan tidakmenginginkannya."Kasjan menghormat pada sang raja, dan mengatakan bahwa ia sedang mencarisaudaranya, Jankas. "Sebelum kau melakukan itu," kata sang raja, 'Aku ingin kaumembantuku dengan peralatan khususmu serta ketajaman pikiranmu." Sang putri, selalumenghilang setiap malam dan kembali keesokan harinya, tidak ada yang tahu bagaimanaini terjadi. Hal ini sudah diramalkan dan telah terjadi. Kasjan setuju untuk menolong,yang kemudian disarankan bahwa dia hendaknya mengawasi sang putri di sisi tempattidurnya.Malam itu, melalui mata setengah tertutup, ia melihat sang putri memeriksa apakah ia(Kasjan) sudah benar-benar tidur. Kemudian mengambil jarum dan menusukkannya kekaki Kasjan, tetapi ia tidak bergerak karena memang sudah menantikan hal semacam ituterjadi. "Aku sudah siap," kata sang putri, seketika muncul sosok ghaib yang mengerikandan menggendong sang putri di bahunya, lalu mereka terbang bersama menembus langitlangit,tanpa meninggalkan bekas.Sambil menggosok-gosok mata, Kasjan segera mengenakan topi Kulah-nya, duduk diatas permadani, memukulnya dengan berseru, "Bawa aku ke mana tuan putri pergi!"Muncullah suara ribut dan menderu, dan Kasjan menemukan dirinya berada di NegeriGhaib di atas Negeri Ghaib. Di sana terdapat sang putri ditemani sosok ruh mengerikan.Mereka berjalan menembus hutan pepohonan dan bebatuan yang indah. Kasjanmematahkan sebuah pohon permata jade dengan buah-buah berlian. Kemudian merekaberjalan melintasi kebun tanaman yang tidak dikenal, keindahannya tiada tara. Kasjanmenaruh beberapa benih di dalam kantong. Akhirnya, mereka berdiri di sisi danau denganalang-alang pedang berkilauan. "Inilah pedang-pedang yang dapat membunuh ruh sepertiaku," ujar ruh tersebut kepada sang putri, "tetapi hanya orang yang bernama Kasjan yangdapat melakukannya, karena sudah diramalkan."Mendengar ini, Kasjan segera melangkah maju, mengambil sebilah dari hamparan'pedang' alang-alang tersebut, lalu memenggal kepala ruh tersebut. Ia menarik sang putridan mendudukkannya di atas permadani. Mereka langsung kembali ke istana Raja Balkh,di Khurasan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!