11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal. 152 of 215memandang rendah padanya. Mereka lebih suka pada kegembiraan, dan tertarik padapenemuan serta kegiatan praktis sang pangeran pertama.Kalau tidak mendengar pangeran 'pemalas', kita tidak akan mengerti di luar penampilanfisik kuda kayu tersebut, baik dia mendapatkan seorang putri dari Negeri Cahaya atautidak. Bahkan jika kita menyukai kuda, bukanlah bentuk luarnya yang dapat membantukita bepergian hingga ke tujuan kita.AYUNANSeorang anak lahir, dan sang ayah pergi ke tukang kayu memintanya untuk membuatkansebuah ayunan untuknya.Tukang kayu mengatakan agar ia kembali dalam seminggu untuk mengumpulkannya.Tetapi ketika ia kembali, ternyata pesanannya belum selesai.Laki-laki tersebut kembali minggu demi minggu dan tetap saja ayunan yang dipesannyabelum juga terlihat.Akhirnya si anak tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa. Pada gilirannya ia menikahdan istrinya melahirkan seorang anak.Ayahnya berkata padanya, "Pergilah menemui tukang kayu dan tanyakan kepadanya,apakah ayunan yang kupesan untukmu dulu sudah siap."Maka laki-laki muda itu pergi ke toko tukang kayu dan mengingatkannya tentang ayunan(pesanan ayahnya) tersebut."Ini kesempatan bagimu," katanya, "untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Akusekarang mempunyai seorang anak laki-laki, dan ayunan itu cocok untuknya.""Pergilah!" ujar tukang kayu, "Aku menolak didesak-desak dalam pekerjaanku hanyakarena engkau dan keluargamu dihantui pikiran oleh apa yang mereka inginkan!"TIGA ORANG TULI DAN DARWIS BISUPada suatu ketika, hidup seorang penggembala miskin. Setiap hari ia membawa dombadombake bukit mencari rumput segar, memandangi desa di mana ia tinggal dengankeluarganya. Ia tuli, tetapi hal itu tidak menjadi masalah baginya. Suatu hari, istrinya lupamengirim bungkusan makan siangnya; juga tidak menyuruh anak mereka untukmembawakannya, sebagaimana berlalunya waktu, kiriman itu tetap terlupakan, bahkansaat matahari sudah di atas kepala."Aku akan pulang dan mengambilnya," pikir si penggembala. "Aku tidak dapat tinggal disini sepanjang waktu sampai matahari turun tanpa sepotong makanan." Tiba-tiba ia

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!