11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hal. 125 of 215Setahun berlalu, al-Junaid berkata padanya, "Engkau maju sebagai pedagang. Sekarangmenjadi darwis, jangan jadi apa pun selain mengemis."Asy-Syibli menghabiskan satu tahun mengemis di jalanan Baghdad, tanpa keberhasilan.Ia kembali ke al-Junaid, dan sang Guru berkata kepadanya:"Bagi ummat manusia, kau sekarang ini bukan apa-apa. Biarkan mereka bukan apa-apabagimu. Dulu engkau adalah gubernur. Kembalilah sekarang ke propinsi itu dan carisetiap orang yang dulu kau tindas. Mintalah maaf pada mereka." Ia pergi, menemukanmereka semua kecuali seorang, dan mendapatkan pengampunan mereka.Sekembalinya asy-Syibli, al-Junaid berkata bahwa ia masih merasa dirinya penting. Iamenjalani tahun berikutnya dengan mengemis. Uang yang diperoleh, setiap senja dibawake Guru, dan diberikan kepada orang miskin. Asy-Syibli sendiri tidak mendapat makanansampai pagi berikutnya.Ia diterima sebagai murid. Setahun sudah berlalu, menjalani sebagai pelayan bagi muridlain, ia merasa menjadi orang paling rendah dari seluruh makhluk.Ia menggunakan ilustrasi perbedaan antara kaum <strong>Sufi</strong> dan orang yang tidak dapatdiperbaiki lagi, dengan mengatakan hal-hal yang tidak dapat dipahami masyarakat luas.Suatu hari, karena bicaranya tidak jelas, ia telah diolok-olok sebagai orang gila dimasyarakat, oleh para pengumpat. Dia berkata:Bagi pikiranmu, aku gila.Bagi pikiranku, engkau semua bijak.Maka aku berdoa untuk meningkatkan kegilaankuDan meningkatkan kebijakanmu'Kegilaanku' dari kekuatan Cinta;Kebijakanmu dari kekuatan ketidaksadaran.GHULAM HAIDAR DARI KASHMIRMendengarkan suatu perdebatan diantara murid-muridnya, mengenai pentingnya ketaatandengan sangat teliti terhadap hukum keagamaan, sebagai sarana penerangan, GhulamHaidar memberi perintah, atas suatu alasan, agar mengumpulkan orang-orang berikut dandibawa ke hadapannya;Seorang Yahudi, seorang Kristen, seorang Zoroaster, seorang pendeta Hindu, seorangSikh, seorang Budha, seorang Farangi ('Frank' atau Kristen), seorang Syiah, seorangSunni, seorang penyembah berhala, dan lainnya. Terakhir, termasuk pedagang, pekerja,petani, pendeta dan pramuniaga, tukang roti dan berbagai tipe perempuan.Selama tiga tahun murid-muridnya mengumpulkan orang-orang ini di satu tempat secarabersamaan, tidak memberitahu mereka bahwa kehadiran mereka diminta oleh guru.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!