11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hal. 130 of 215Dibawa ke depan pengadilan sumir, si murid pertama-tama menolak menjawab berbagaipertanyaan tentang asal-mula bagal tersebut. Hakim yang memeriksa memerintahkanagar ia dimasukkan ke tempat interogasi.Sementara itu, murid yang lain mendatangi guru, yang mengirim mereka, secara berantai,mengikuti nasib dari murid pertama.Mereka melaporkan, dari waktu ke waktu, "Ia menolak bicara," dan, "Ia semakin lemah --mereka menyiksanya."Akhirnya <strong>Sufi</strong> berdiri dan tergopoh-gopoh menuju pengadilan.Ia bersaksi hahwa dirinya yang memberi bagal-bagal kepada orang tersebut,. karenanya sitahanan dibebaskan. Kemudian ia menunjuk pengadilan, muridnya dan publik, yangbingung atas peristiwa tersebut:"Reputasi kedermawanan mengandung tiga kejahatan; ia dapat merusak manusia yangmempunyai reputasi ini; dapat membahayakan manusia yang memuja kedermawanan jikaia menirunya secara bebal; dapat mengikis siapa pun yang menerima kedermawanan jikaia tahu pemberinya. Seharusnya tidak ada kewajiban apa-apa. Itulah mengapa <strong>Sufi</strong>berkewajiban melatih kedermawanan dengan kerahasiaan yang lengkap.Bentuk kedermawanan paling tinggi yang dikenal orang awam sebanding dengan tingkatpaling rendah kedermawanan sejati. Semula diadakan sebagai cara mengenalkan orangpada kebebasan. Kemudian menjadi berhala dan kutukan."ORANG YANG BERUNTUNGAl-Mahdi Abbassi mengemukakan pendapat yang dapat dibuktikan bahwa, apakah orangorangmencoba membantu seseorang atau tidak sesuatu yang ada pada seseorang dapatmenggagalkan sebuah tujuan tersebut.Beberapa orang keberatan dengan teori ini, ia menjanjikan sebuah demonstrasi. Ketikasetiap orang lupa peristiwa tersebut, al-Mahdi menyuruh seorang pria meletakkansekarung emas di tengah jembatan. Pria lain diminta membawa orang berhutang yangtidak beruntung ke salah satu ujung jembatan dan menyuruhnya menyeberang.Abbassi dan saksi-saksinya berdiri di ujung jembatan yang lain. Ketika orang itu pergi keujung lain, Abbassi bertanya padanya, "Apa yang kau lihat di tengah jembatan?""Tidak ada,", jawabnya."Bagaimana bisa demikian?""Segera setelah aku mulai menyeberangi jembatan, pikiran yang ada padaku adalahbahwa barangkali menyenangkan menyeberang dengan mata tertutup. Dan kulakukan."

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!