11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hal. 132 of 215Sang pengikut al-Harami, timbul amarahnya, berteriak pada tukang fitnah tersebut.Sebelum pertikaian semakin sengit, <strong>Sufi</strong> menenangkan muridnya, berkata, "Jika engkaumenghentikan pertengkaran ini, aku akan menunjukkan padamu bagaimana engkau dapatmelarikan diri dari persoalan seperti ini."Mereka pergi bersama ke rumah Syeikh. Lantas Syeikh menyuruh pengikutnyamembawakan sekotak surat: "Lihatlah ini. Semua surat ini ditujukan padaku. Tetapimereka menulis istilah yang berbeda. Ini seseorang menyebutku 'Syeikh Islam',kemudian, 'Guru Mulia'. Lainnya mengatakan aku 'Orang Bijak dari Altar Kembar'. Dansebutan-sebutan lainnya.Amatilah bagaimana masing-masing sebutanku sesuai dengan anggapan mereka. Tetapiaku tidak satu pun seperti apa yang ia pikirkan demikian. Demikian itulah yang baru sajadilakukan orang malang di pasar tadi. Dan engkau menolaknya. Mengapa engkau berbuatdemikian -- sudah menjadi aturan umum dalam kehidupan?"ARAH MANA YANG BENAR?Seorang bijak yang dihormati secara luas, menjadi irrasional dalam mengajukan faktafaktadan argumentasi. Diputuskan untuk mengujinya, sehingga yang berwenang dinegara tersebut dapat menyatakan apakah ia membahayakan tatanan masyarakat atautidak.Pada hari pengujian, ia berparade melewati ruang pengadilan menunggang seekorkeledai, menghadap ke belakang keledai. Ketika saatnya berbicara untuk dirinya sendiri,ia berkata pada hakim:"Saat Anda melihatku tadi, ke arah mana aku menghadap?"Hakim menjawab, "Menghadap ke arah yang salah.""Anda menggambarkan maksudku," jawabnya, "karena aku telah menghadap ke arahyang benar, dari sudut pandangku. Keledainyalah yang menghadap ke arah yang salah."SANG GURUBerkaitan dengan guru <strong>Sufi</strong>, bahwa di masa mudanya, ia ingin mendekatkan diri padaguru yang tengah mengajar. Maka ia mencari guru, dan minta menjadi muridnya.Guru berkata, "Kau belum siap."Karena anak muda itu terus bersikeras, guru mengatakan, "Baiklah, aku akan mengajariengkau sesuatu. Aku akan pergi haji ke Mekkah. Ikutlah bersamaku."Si murid sangat gembira.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!