11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hal. 88 of 215Unta menjawab, "Apa yang penting bagiku bukan tempat tinggi atau rendah -- tetapibebannya!"SUMPAHSeorang laki-laki yang terganggu pikirannya bersumpah, bahwa kalau masalahnyaterpecahkan ia akan menjual rumahnya dan memberikan semua keuntungannya kepadaorang miskin.Waktunya tiba, ketika sadar maka ia haruslah memenuhi sumpah tersebut. Akan tetapi diasendiri tidak ingin mengeluarkan banyak uang. Oleh karena itu, dicarinya jalan keluar.Ia pun meletakkan tulisan rumah dijual dengan harga sekeping uang perak. Termasukseekor kucing. Harga untuk binatang ini sepuluh ribu keping uang perak.Seseorang membeli keduanya, rumah dan kucing. Maka laki-laki yang telah bersumpahtersebut memberikan sekeping uang perak, hasil penjualan rumah, kepada orang miskin,sedangkan sepuluh ribu keping perak sisanya dikantonginya sendiri.Banyak pikiran orang bekerja seperti ini. Mereka memutuskan mengikuti suatu ajaran;tetapi menafsirkan hubungan mereka dengannya untuk keuntungan diri sendiri.'KAUM SUFI ADALAH PEMBOHONG'Kedudukan kaum <strong>Sufi</strong> seperti orang asing di sebuah negeri, seperti tamu di sebuahrumah. Siapa pun dalam kemampuan masing-masing berpikir pada mentalitas lokal.<strong>Sufi</strong> sejati adalah orang yang 'sudah berubah' (abdal), berubah menjadi bagian penting<strong>Sufi</strong>sme. Orang awam tidak berubah; sebab itu membutuhkan kepura-puraan.Seseorang yang pergi ke suatu negeri di mana telanjang adalah sesuatu yang dihormati,dan mengenakan pakaian dianggap tidak terhormat. Supaya tetap eksis di negeri tersebut,ia harus melepas pakaiannya. Jika ia mengatakan, "Mengenakan pakaian adalah yangterbaik, telanjang tidaklah terhormat," ia meletakkan dirinya pada sisi luar masyarakatnegeri yang ia kunjungi.Oleh karena itu, apakah ia akan tinggal atau -- jika ia bermanfaat di sana -- akanmenerima atau menunda. Apabila pokok bahasan tentang kebaikan mengenakan pakaianatau lainnya diperdebatkan, ia mungkin harus berpura-pura. Karena ada pertentangankebiasaan di sini.Bahkan terdapat pertentangan yang lebih besar, antara berpikir kebiasaan dan berpikirbukan kebiasaan. Kaum <strong>Sufi</strong>, karena berpengalaman, dalam berhubungan denganlainnya, begitu banyak, mengetahui tingkatan eksistensi yang tidak dapat dinilainyadengan argumen, walaupun seluruh argumen sudah pernah dicoba oleh seseorang padasuatu waktu, sesuatu yang sudah berlaku serta dianggap sebagai 'akal sehat'.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!