11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal. 178 of 215adalah ketidakberuntungan. Mengikuti <strong>Jalan</strong> (pencapaian) tanpa sifat-sifat yang lebihrendah dari harapan dan ketakutan merupakan sasaran. Suatu sasaran yang lebih tinggiadalah ketika tidak ada suap maupun penipuan. Beberapa membutuhkan harapan danketakutan; mereka adalah orang-orang yang telah ditetapkan untuk hal-hal itu.(Pahlawa-i-Zaif)BAGIAN KETUJUH: CERITA KELOMPOKPENDAHULUANCerita-cerita Kelompok dipilih dari materi yang tersedia atas dasar bahwa nilaiterbesarnya disarikan sewaktu cerita-terita itu dipelajari secara (di dalam) kelompok.Cerita-cerita itu juga dipelajari dalam kesunyian (dengan menyendiri). Saat belajar, muriddiperintah untuk membaca kisah-kisah dalam satu tatanan yang berbeda dari rangkaianyang muncul di sini. Pilihan urutannya dipercaya sebagai bentuk dari bagian studi itusendiri. Rangkaian berikut ini, adalah rangkaian cerita kelompok tersebut.Suatu hari, dua darwis berdebat.HARGAIbrahim ibnu Adham berbicara kepada salah satu diantara mereka:"Kehidupan tidak mementingkan diri sendiri telah engkau sia-siakan. Engkaumendapatkannya dengan murah, dan kau tidak menghargainya."Si darwis menyeringai dan berkata, "Dan berapa harganya, doa, apakah engkaumembayar demi menjadi seorang darwis?"Ibrahim berkata, "Aku menukarnya dengan kerajaan Balkh, meski begitu akumenganggapnya harga yang murah, saudaraku."TUKANG KEBUNSuatu hari Ibrahim ibnu Adham bekerja sebagai tukang kebun, ketika itu majikannyamenyuruh untuk memberinya beberapa buah delima.Ia membawa beberapa, tetapi semuanya masam. Majikannya berkata:"Engkau sudah sangat lama jadi pegawaiku, dan masih tidak mengetahui buah delimayang manis?"Ibrahim menjawab: .

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!