11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Hal. 52 of 215Kemudian Neraka diperlihatkan kepada ruh yang tersisa. Sembilan dari sepuluh ruhberlari menghindarinya dengan ketakutan.Maka tinggallah beberapa ruh, mereka yang tidak terpengaruh oleh apa pun. Merekatidak tertarik pada Dunia maupun Surga, juga tidak takut Neraka.Sebuah Suara Semesta berkata pada ruh-ruh yang tinggal tersebut:"Wahai ruh-ruh bodoh, apa yang kalian inginkan?"Secara serempak mereka menjawab:"Engkau mengetahui segala pengetahuan, bahwa Engkau-lah Yang kami inginkan, danbahwa kami tidak ingin meninggalkan KehadiranMu."Suara itu berkata:"Menginginkan Kami penuh bahaya, menimbulkan kesulitan dan akibat yang tidakterhitung."Ruh-ruh menjawab:"Dengan senang hati akan kami alami apa pun untuk bersama-Mu, dan kehilangan apapun agar kami mendapatkan segalanya."(Ilahi-Nama)UJIANBerkait dengan ucapan Syaqiq al-Balkh kepada murid-muridnya:"Kupertaruhkan Imanku kepada Allah, dan pergi mengarungi hutan ganas dengan uangsekadarnya di saku. Aku pergi haji dan pulang, dan uang receh ini masih ada."Salah seorang muridnya berdiri dan berkata:"Jika Anda memiliki uang receh di saku, Bagaimana Anda dapat mengatakan, bahwaAnda menggantungkan segala sesuatu kepada yang lebih Tinggi?"Syaqiq menjawab:"Tidak ada lagi yang dapat kukatakan, anak muda ini benar. Ketika engkaumenggantungkan segala sesuatu kepada-Nya, maka tidak ada tempat lagi untuk apa pun,sekecil apa pun, sebagai suatu perbekalan!"(Kitab-Ilahi)MUHAMMAD, IBNU ISAMuhammad, ibnu Isa, salah seorang sahabat Pemimpin Ummat, karena kecerdasannyamelebihi yang lain.Suatu hari ia berkuda melintasi jalanan di Baghdad, diiringi pelayan dalam jumlah cukupbanyak. Orang-orang pun saling bertanya:"Siapa laki-laki itu, begitu mempesona, kudanya bagus, begitu kaya?"Dan seorang perempuan tua yang berjalan tertatih diantara mereka menjawab:"Itu orang miskin, bukan orang kaya. Karena, jika Allah meniadakan kesenangannya, iatidak akan memiliki benda seperti sekarang."Mendengar ini, Muhammad ibnu Isa, turun dari kudanya yang sehat dan bagus, danmengakui bahwa memang begitulah keadaannya.Sejak saat itu ia meninggalkan keinginannya untuk memamerkan kekayaannya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!