11.07.2015 Views

Jalan Sufi

Jalan Sufi

Jalan Sufi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal. 124 of 215Ketika ia menjadi Syeikh Agung kaum <strong>Sufi</strong> di Khurasan, tercatat bahwa ia tidakberbicara bahasa Arab dan menggunakan penerjemah ketika berbicara denganpengunjung Arab. Namun, ketika ia mengunjungi <strong>Sufi</strong> agung di Baghdad, ia berbicaradengan bahasa demikian bagus sehingga kemurnian bicaranya tidak tertandingi.Ketika Syeikh Baghdad memintanya untuk mengatakan pada mereka arti kemurahan hati,ia menjawab, "Aku akan mendengar penjelasan yang lain lebih dulu."Guru al-Junaid kemudian berkata, "Kemurahan hati adalah tidak menyamakankemurahan hati dengan dirimu sendiri, dan tidak mempertimbangkannya."Abu Hafsh berkomentar, "Perkataan Syeikh sangat bagus. Tetapi aku merasa bahwakemurahan hati berarti melakukan keadilan tanpa menghendaki keadilan."Al-Junaid berkata pada yang lain, "Berdirilah kalian semua! Karena Abu Hafsh melebihiAdham dan seluruh bangsanya."Abu Hafsh pernah berkata, "Aku meninggalkan kerja, dan kemudian kembali. Lalu kerjameninggalkanku, dan aku tidak pernah kembali."(Hujwiri: The Revelation of the Veiled)ASY-SYIBLI DAN AL-JUNAIDAbu Bakr ibnu Dulaf ibnu Jahdar ('asy-Syibli'), dan Abul Qasim al-Junaid, si 'MerakKaum Terpelajar', adalah dua guru <strong>Sufi</strong> awal. Mereka berdua hidup dan mengajar lebihdari seribu tahun yang lalu. Kisah tentang masa belajar asy-Syibli di bawah al-Junaid,diberikan di sini, diambil dari The Revelation of the Veiled, salah satu dari buku-bukupenting dalam bidangnya. al-Junaid sendiri memperoleh spiritualitasnya melaluipengaruh Ibrahim ibnu Adham ('Ibnu Adhem' dalam puisi Leigh Hunt), ia sebagaimanaBudha, adalah seorang pangeran yang turun tahta mengikuti tarekat (<strong>Jalan</strong>), danmeninggal pada abad kedelapan.Asy-Syibli, anggota istana yang angkuh, pergi ke al-Junaid, mencari pengetahuan sejati.Katanya, "Aku dengar bahwa engkau mempunyai karunia pengetahuan. Berikan, ataujuallah padaku."Al-Junaid berkata, "Aku tidak dapat menjualnya padamu, karena engkau tidakmempunyai harganya. Aku tidak memberikan padamu, karena yang akan kau milikiterlalu murah. Engkau harus membenamkan diri ke dalam air, seperti aku, supayamemperoleh mutiara.""Apa yang harus kulakukan?" tanya asy-Syibli."Pergilah dan jadilah penjual belerang."

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!