27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KESEHATAN<br />

Tidak Ada Toleransi<br />

pada Narkoba<br />

Tekad Presiden untuk memerangi kejahatan narkoba sudah bulat.<br />

Untuk mewujudkannya, harus didukung seluruh elemen masyarakat.<br />

Masyarakat wajib berpartisipasi aktif dalam berbagai upaya pemerintah<br />

untuk memerangi kejahatan narkoba. Tentu ada berbagai cara yang bisa<br />

dilakukan, namun, pada tingkat yang paling mendasar adalah tidak melakukan<br />

pembiaran. Bertepatan dengan Hari Anti Narkotika Internasional 26 Juni<br />

2016, Presiden Joko Widodo sekali lagi menyatakan perang terhadap kejahatan<br />

narkotika yang disebutnya sebagai kejahatan luar biasa.<br />

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh lapisan<br />

masyarakat untuk bahu-membahu memberantas peredaran narkoba.<br />

Kejahatan narkoba yang dibiarkan berlarut-larut bisa melemahkan sendi-sendi<br />

kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat harus ikut berpartisipasi dan<br />

tidak melakukan pembiaran sekecil apapun. Caranya, bisa dimulai dari sendi<br />

masyarakat yang paling inti, yaitu keluarga. Pada tingkat keluarga, tindakan<br />

pencegahan sangat mungkin, salah satu caranya dengan mempererat dan<br />

meningkatkan kualitas hubungan orang tua dengan anak-anak. Selama ini<br />

hubungan yang tidak harmonis antara orang tua dan anak kerap menjadi<br />

pintu masuk kejahatan narkoba. Anak-anak yang tertekan, broken home atau<br />

frustrasi adalah sasaran empuk para pengedar narkoba.<br />

Hubungan keluarga yang harmonis dan berkualitas bisa dibangun melalui<br />

komunikasi yang baik, keterbukaan dalam keluarga dan intensitas kebersamaan.<br />

Dalam bentuk lain, tidak melakukan pembiaran yang bisa dilakukan seluruh<br />

keluarga Indonesia adalah dengan berpartisipasi aktif memerangi kejahatan<br />

narkoba. Misalnya dengan memperhatikan lingkungan sekitar, lingkungan<br />

pergaulan anak-anak dan juga lingkungan sekolah. Lalu jika menemukan<br />

adanya indikasi yang mencurigakan bisa menghubungi pihak yang berwenang.<br />

Itu adalah bentuk sederhana tidak melakukan pembiaran.<br />

Pada tahun 2015, diperkirakan angka prevalensi pengguna narkoba mencapai<br />

5,1 juta orang dan 40 sampai 50 generasi muda tiap hari mati karena narkoba.<br />

72

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!