27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Investasi<br />

Bagi pengelola keuangan profesional, peningkatan utang dapat dilihat<br />

secara positif, asalkan angka peningkatan tersebut juga tercermin dengan<br />

bertambahnya berbagai proyek strategis yang merupakan indikasi akan<br />

terciptanya dampak berantai yang menguntungkan di masa depan.<br />

Peningkatan pembangunan infrastruktur – sebagai salah satu bentuk<br />

proyek yang mampu memberikan multiplier effect bagi perekonomian –<br />

adalah salah satu contohnya.<br />

Peningkatan utang luar negeri, merupakan konsekuensi dari kebutuhan<br />

pembiayaan pembangunan yang tidak dapat dipenuhi oleh sumber<br />

pembiayaan dalam negeri. Utang luar negeri pun mesti dilihat sebagai<br />

peluang yang harus dimanfaatkan. Namun, untuk mengurangi risiko, perlu<br />

dilakukan kehati-hatian dalam pengelolaannya. Sumber pembiayaan yang<br />

berasal dari utang luar negeri, sebaiknya dipilih yang memiliki jangka waktu<br />

panjang.<br />

Berdasar data dari Bank Indonesia, total utang luar negeri Indonesia saat<br />

ini berjumlah 318,879 miliar US$. Jumlah tersebut terdiri dari utang jangka<br />

panjang (lebih dari satu tahun) sebesar 260.348 miliar US$ dan utang<br />

jangka pendek ( kurang dari satu tahun) 56.831 miliar US $. Total utang<br />

tersebut merupakan gabungan dari utang pemerintah, swasta, dan Bank<br />

Sentral.<br />

Dari total utang luar negeri Indonesia saat ini, komponen yang paling besar<br />

adalah komponen utang swasta. Memang harus diakui terjadi peningkatan<br />

utang, namun tidak berarti Indonesia akan menguras APBNnya untuk<br />

membayar utang.<br />

Mengapa? Karena, (1) utang luar negeri yang meningkat adalah utang<br />

jangka panjang, yang pembayarannya tidak harus dilakukan segera. Berbeda<br />

dengan utang jangka pendek dalam jumlah besar yang akan berdampak<br />

langsung. Kabar baiknya, utang pemerintah dalam jangka pendek, malah<br />

mengalami penurunan yaitu dari 1.496 miliar US$pada kwartal pertama<br />

2010, menjadi 661 juta US$pada bulan April 2016. (2) Pembayaran utang<br />

melalui APBN sampai dengan April adalah 45% dari total APBN, sesuai<br />

dengan perencanaan.<br />

Apalagi dalam soal pengelolaan utang luar negeri ini telah diatur melalui<br />

Paris Declaration. Yang intinya, bahwa utang luar tidak boleh membebani<br />

202

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!