27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

REFORMASI BIROKRASI dan PERUNDANGAN<br />

Dua Strategi<br />

Tax Amnesty<br />

Selain soal pengampunan pajak, pemerintah memperkenalkan<br />

repatriasi dana dari luar negeri. Seperti apa dan bagaimana<br />

penerapannya? Melalui RUU Pengampunan Pajak, pemerintah<br />

bermaksud mencapai dua hal sekaligus. Pertama, memperluas basis<br />

pajak untuk meningkatkan penerimaan pajak di tahun 2016. Kedua,<br />

memanfaatkan dana sebesar ribuan triliun milik orang-orang Indonesia di<br />

luar negeri untuk berkontribusi pada pembiayaan pembangunan, khususnya<br />

infrastruktur yang memang membutuhkan modal besar.<br />

Oleh karena itu, dalam draf RUU tersebut, terdapat dua strategi yang<br />

digunakan, yaitu dengan menerapkan tarif tebusan untuk pengampunan<br />

pajak dan memperkenalkan konsep repatriasi dana dari luar negeri. Terkait<br />

dengan tarif tebusan pengampunan pajak, RUU Pengampunan Pajak<br />

memberikan insentif bagi mereka yang mengajukan permohonan paling<br />

cepat. Untuk permohonan tiga bulan pertama sejak UU disahkan, hanya<br />

dikenai 2% dari selisih nilai harta bersih yang dimohonkan tax amnesty<br />

dengan nilai harta bersih dalam SPT tahunan 2014 yang menjadi basis<br />

pengurang.<br />

Untuk permohonan tiga bulan kedua sejak UU disahkan, dikenai 4% dari<br />

selisih nilai harta bersih yang dimohonkan tax amnesty dengan nilai harta<br />

bersih dalam SPT tahun 2014 yang menjadi basis pengurang. Sedangkan<br />

untuk permohonan pada semester kedua sejak UU disahkan, akan dikenai 6%<br />

dari selisih nilai harta bersih yang dimohonkan tax amnesty.<br />

Sedangkan untuk repatriasi dana dari luar negeri, RUU Pengampunan<br />

Pajak memberikan insentif bagi mereka yang mengajukan permohonan<br />

paling cepat. Untuk permohonan tiga bulan pertama sejak UU disahkan,<br />

tarif tebusan hanya dikenakan sebesar 1%. Untuk permohonan tiga bulan<br />

kedua sejak UU disahkan, tarif tebusan menjadi 2%. Sedangkan untuk<br />

permohonan semester kedua sejak UU disahkan, tarif tebusan bertambah<br />

164

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!