27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

INTERNATIONAL<br />

Peran Indonesia dalam konteks perdamaian<br />

ini, tentu harus diperdalam atau diperkuat<br />

dengan membangun hubungan ekonomi yang<br />

berkeadilan.<br />

Penolakan masyarakat Indonesia secara terbuka terhadap aksi teror di Jalan<br />

Thamrin pada 14 Januari 2016, telah menegaskan posisi penting Indonesia<br />

sebagai representasi negara demokrasi dengan populasi penduduk Islam<br />

terbesar di dunia. Perlawanan masyarakat terhadap aksi teror Thamrin<br />

membuat Indonesia bisa tampil ke depan dan terlibat aktif membangun<br />

perdamaian dunia. Pengalaman masyarakat sipil Indonesia yang relatif<br />

kuat, dapat menjadi contoh bagi negara-negara Uni Eropa yang saat ini<br />

masih dihadapkan pada persoalan imigran dari Timur Tengah.<br />

Peran Indonesia dalam konteks perdamaian ini, tentu harus diperdalam<br />

atau diperkuat dengan membangun hubungan ekonomi yang berkeadilan.<br />

Sejarah dunia telah menunjukkan banyak bukti, hubungan erat antarnegara<br />

harus didasarkan pada relasi timbal-balik yang saling menguntungkan. Oleh<br />

karena itu, Presiden Jokowi merasa berkepentingan untuk mengoptimalkan<br />

hubungan dagang dengan negara-negara Uni Eropa.<br />

Tantangan utama dalam hubungan dagang Indonesia dengan Uni Eropa<br />

adalah fakta, ekspor Indonesia ke Uni Eropa masih didominasi oleh sumber<br />

daya alam dengan nilai tambah rendah. Sementara hasil pertanian, negaranegara<br />

Uni Eropa memiliki produk yang kompetitif dibandingkan produk<br />

negara-negara berkembang seperti Indonesia – alasannya karena terdapat<br />

subsidi dalam bentuk The Common Agricultural Policy dari Uni Eropa<br />

untuk sektor pertaniannya.<br />

Di sisi lain, teknologi informasi, inovasi serta sumber daya manusia, Uni<br />

Eropa secara umum lebih unggul dari Indonesia. Sehingga untuk memasuki<br />

pasar Uni Eropa pun Indonesia harus bersaing dengan negara-negara<br />

ASEAN lain yang memiliki produk ekspor serupa.<br />

Meskipun demikian, Indonesia memiliki posisi tawar yang relatif baik.<br />

Selain karena faktor nonekonomi seperti diplomasi Islam Toleran dan<br />

Perdamaian, juga karena Indonesia yang sedang giat membangun<br />

430

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!