27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Investasi<br />

Ekonomi Global<br />

Melambat Realisasi<br />

Investasi 2015 Meningkat<br />

Investasi di sektor industri manufaktur naik 18,5% dan sektor<br />

infrastruktur, jasa dan perdagangan naik 24,4%. Sektor ekstraktif/<br />

bahan mentah hanya naik 3,6%. Kendati ekonomi global mengalami<br />

perlambatan, namun kerja keras pemerintah untuk tetap mendorong<br />

pergerakan ekonomi nasional membawa hasil yang cukup menggembirakan.<br />

Hal ini dapat dilihat dari realisasi investasi hingga akhir 2015 yang ada<br />

dalam catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).<br />

Total realisasi investasi tahun 2015 mencapai Rp 545,4 triliun, naik sebesar<br />

17,8% dibandingkan dengan realisasi di tahun 2014 yang mencapai Rp<br />

463,1 triliun. Angka ini terdiri dari realisasi penanaman modal asing<br />

(PMA) sebesar Rp 366 triliun, juga naik sebesar 19,2% dibandingkan<br />

dengan realisasi tahun 2014 yang mencapai Rp 307 triliun. Lalu, realisasi<br />

penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 179,4 triliun atau naik<br />

sebesar 14,9% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp 156,1 triliun.<br />

Yang menggembirakan dari data-data ini, bila dilihat realisasi investasi<br />

secara sektoral, maka niat pemerintah untuk mendorong produktivitas dan<br />

daya saing ekonomi nasional ternyata berhasil mendapatkan sambutan<br />

positif dari para investor. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan investasi di<br />

sektor industri manufaktur menjadi Rp 236 triliun atau naik sebesar 18,5%<br />

dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 199,1 triliun.<br />

Begitu pula dengan kenaikan investasi sektor infrastruktur, jasa dan<br />

perdagangan yang menjadi Rp 214,4 triliun atau naik 24,4% dibandingkan<br />

dengan realisasi tahun 2014 sebesar Rp 172,3 triliun. Sebaliknya investasi<br />

sektor ekstraktif dan bahan mentah yang menjadi andalan pertumbuhan<br />

ekonomi di masa lalu, hanya mencapai Rp 95 triliun atau naik 3,6%<br />

dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 91,7 triliun.<br />

248

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!