27.12.2016 Views

sentrIs

ebokk_JK2tahun_ebokk

ebokk_JK2tahun_ebokk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PANGAN<br />

Tren Harga – Impor –<br />

dan Operasi Pasar<br />

Daging sAPi<br />

Guna mengatasi harga daging sapi yang terlalu tinggi, pemerintah<br />

mengimpor daging sapi beku sambil membenahi rantai pasokan<br />

dan distribusi dalam jangka menengah dan panjang. Pergerakan<br />

harga pangan memasuki bulan puasa dan lebaran khususnya daging sapi<br />

menjadi perhatian masyarakat dan media. Seminggu terakhir, media<br />

mengabarkan harga gading sapi yang berkisar Rp 120.000 yang dinilai<br />

terlalu tinggi. Pada Jumat, 10/6/2016 Kementerian Perdagangan merilis<br />

data harga rata-rata nasional daging sapi adalah Rp 115.642 per kg. Di Jawa<br />

Tengah harga daging sapi, jauh di bawah harga rata-rata nasional, yakni<br />

Rp 95.000 per kg. Sementara Aceh berada di atas harga nasional, yakni Rp<br />

130.000.<br />

Muncul pertanyaan, apakah tingkat harga tersebut terlalu mahal atau masih<br />

normal. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus menelusuri data<br />

ke belakang. Membandingkan harga dalam situasi serupa yakni menjelang<br />

lebaran 3 tahun ke belakang.<br />

Mari kita lihat perbandingan harga rata-rata nasional barang kebutuhan<br />

pokok H-26 Puasa tahun 2014 – 2016. Data ini bersumber dari Dinas<br />

Perdagangan Provinsi yang kemudian diolah oleh Ditjen PDN Kemendag.<br />

Jadi harga yang kerap diangkat media<br />

adalah harga daging kualitas tinggi,<br />

misalnya untuk bahan rendang. Sementara<br />

untuk keperluan lain, misalnya sup, bisa<br />

diperoleh dengan harga lebih murah.<br />

106

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!